"Jika pengguna mengklik tombol-tombol itu, maka pop-up iklan layar penuh akan muncul lagi," tulis Trend Micro dalam blognya.
Bahkan setelah beberapa saat iklan menghilang dari layar pengguna, sebenarnya iklan tersebut hanya menyembunyikan ikon di perangkat dan tetap berjalan di background. Kemudian, aplikasi adware yang bersembunyi tadi akan muncul lagi secara layar penuh setiap 15 atau 30 menit.
Pengguna yang kadung memasang aplikasi terinfeksi adware ini juga bisa menghapusnya secara manual dengan mencopot pemasangan aplikasi, namun untuk melakukannya cukup sulit bagi perangkat yang telah terinfeksi.
"Aplikasi palsu bisa dihapus secara manual dengan fitur "uninstal", tapi akan sulit menggunakan fitur tersebut ketika iklan muncul setiap 15 hingga 30 menit tiap kali pengguna membuka kunci layar," papar Tren Micro.
Adware yang tertanam di aplikasi palsu semakin agresif akhir-akhir ini. Meski Google telah memperketat pengecekan malware untuk aplikasi baru, tapi adware selalu menemukan caranya sendiri untuk menginfeksi perangkat pengguna.
Penguna masih bisa memanfaatkan aplikasi antivirus untuk mencegah aplikasi "nakal" yang mengandung malware dan meninfeksi perangkatnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.