Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bill Gates, Pendiri Microsoft yang Tidak Suka Pelajaran Dasar Ilmu Komputer

Kompas.com - 23/08/2023, 08:31 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bill Gates dikenal sebagai salah satu tokoh teknologi kenamaan dunia. Ia merupakan salah satu pendiri perusahaan software raksasa Microsoft.

Sebagai tokoh teknologi terkemuka, Gates ternyata menyimpan sisi lain di masa mudanya, terutama saat masih duduk di bangku sekolah.

Saat itu, Gates mengaku dirinya kurang semangat untuk belajar matematika, salah satu pelajaran dasar ilmu komputer, yang identik dengan penciptaan teknologi.

Pengakuan itu disampaikan Bill Gates dalam sebuah wawancara siniar (podcast) dengan Sal Khan, pendiri platform pendidikan online "Khan Academy", belum lama ini.

Baca juga: Prediksi Bill Gates soal AI, Orang Tak Perlu Lagi Googling

"Saat awal belajar matematika, saya agak malas," aku Bill Gates, mengenang masa mudanya saat kelas delapan atau setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Karena malas selama belajar matematika, guru Bill Gates sampai harus memotivasi dirinya. Sebab, dia melihat potensi dan merasa Gates bakal unggul dalam pelajaran tersebut. Namun, Gates merasa apa yang dilakukannya selama belajar matematika kurang menarik.

"Tapi, kita tidak melakukan hal yang menarik," kata Gates muda ketika gurunya menyentil sikapnya yang malas saat belajar.

Gurunya lantas memberikan buku untuk dibaca, agar lebih semangat belajar. Namun, Gates tak merinci buku apa yang ia dapat dari guru matematikanya itu.

Gates juga tak menjelaskan lebih lanjut bagaimana ia kemudian menjadi bersemangat belajar matematika yang merupakan ilmu dasar komputer. Yang jelas, setelah membaca buku-buku dari gurunya, ia menilai bahwa semakin praktis suatu hal untuk dilakukan, maka itu semakin keren.

"Hal ini mengubah semua pandangan saya tentang pendidikan. Menurut saya, semakin sedikit usaha yang Anda lakukan, hal itu semakin keren," ujarnya.

Melanjutkan studi ke Harvard dan mendirikan Microsoft

Bill Gates muda kemudian melanjutkan studinya di Universitas Harvard. Namun, ia keluar (drop out) pada tahun 1975 demi membangun Microsoft bersama rekannya, Paul Allen.

Baca juga: Menengok Sejarah Microsoft, dari DOS hingga Windows dan Xbox

Bill Gates sebenarnya menyadari bahwa ia mendapatkan pengalaman hebat di kampus ternama itu, tetapi ia khawatir kehilangan momen revolusi komputasi.

Terlepas dari pengalamannya itu, Gates tetap memotivasi mahasiswa untuk menamatkan studinya di perguruan tinggi, demi mendapatkan pendidikan terbaik.

Adapun di dunia profesional, Bill Gates terbilang orang yang sangat bekerja keras di Microsoft. Ia juga mengaku bersaing dengan teman-temannya, berlomba tidur sesedikit mungkin saat usia 30 hingga 40-an.

Namun, kini Gates fokus pada kesejahteraannya. Salah satu caranya yaitu dengan memantau kualitas tidur hariannya demi menjaga kesehatan otak, dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Selasa (22/8/2023).

Diam-diam seorang "gamer"

Juni lalu Bill Gates juga membuat pengakuan bahwa ia adalah seorang "gamer". Hal ini disampaikan Gates dalam postingan blog berjudul "Novel tentang video game ini terasa dekat dengan saya".

Dalam postingan itu, Gates membahas novel berjudul "Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow" karya Gabrielle Zevin, kemudian mengaitkannya isi novel dengan pengalaman pribadinya terkait game.

"Saya tidak pernah mengira saya akan bersinggungan dengan buku tentang game, tetapi saya suka Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow," tulis Gates melalui blog pribadinya, Gates Notes.

Baca juga: Bill Gates, Gamer yang Bukan Sembarang Gamer

Ia lantas bertanya apakah dirinya seorang "gamer" karena menyukai novel tentang game itu. Awalnya Gates menyatakan dirinya bukan gamer, khususnya bila dibandingkan dengan status gamer yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game dalam jangka panjang.

Pasalnya, dia tidak begitu mengulik seluk-beluk game dan memainkannya berjam-jam.

Kendati begitu, Gates sebenarnya menyukai game, khususnya game arcade ketika dirinya masih muda. Gates mengenang dirinya saat muda begitu mahir bermain game Tetris, yaitu permainan teka-teki berbentuk puzzle yang populer sekitar tahun 1980-an.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gates jua memainkan banyak permainan online seperti Spelling Bee dan beberapa game semacam Wordle. Dengan begitu, menurut Gates ia layak pula disebut sebagai "gamer" karena istilah tersebut kini kian luas dan tak lagi eksklusif.

"Dalam beberapa tahun terakhir, saya mulai memainkan banyak permainan online seperti Spelling Bee dan beberapa varian Wordle," kata Gates.

"Definisi seorang "gamer" menjadi jauh lebih luas dan lebih inklusif, dan mungkin adil untuk mulai memanggil saya begitu (gamer)," imbuhnya.

Baca juga: Profil Bill Gates, Pendiri Microsoft yang Putus Kuliah demi Kejar Mimpi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com