Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dell: Peluang Generative AI di Enterprise Masih Terbuka Lebar

Kompas.com - 13/10/2023, 08:30 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) sebenarnya sudah lama eksis, tapi penggunanya hanya segelintir orang yang memang berkutat dengan pengembangan dan penerapannya.

Hal tersebut berubah dengan kehadiran generative AI, yakni jenis kecerdasan buatan berbasis Large Language Model yang bukan hanya mampu memprediksi sesuatu dari data, tapi juga bisa membuat konten yang sama sekali baru, baik berupa teks, gambar, dan lain-lain.

Generative AI atau Gen AI juga dapat berkomunikasi menggunakan bahasa manusia. Berkat itu, pengguna Gen AI berkembang luas. Siapapun di manapun bisa memakainya, termasuk juga di kalangan enterprise di mana Gen AI mulai marak diterapkan.

John Roese, Global Chief Technology Officer Dell Technologies selaku penyedia solusi ekosistem AI menjelaskan bahwa Gen AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan cara mengalihkan pekerjaan ke mesin, sehingga membebaskan banyak waktu untuk karyawan.

Baca juga: Manfaat AI untuk UMKM, Mempermudah Usaha dan Menghemat Biaya

Roese mengatakan bawa Gen AI bakal mengubah produktivitas sistem IT dan bisnis dengan dramatis seperti halnya adopsi sistem berskala besar macam ERP (Enterprise Resource Planning) dan CRM (Customer Relationship Management) 20 tahun lalu. Hanya saja, disrupsi yang dihasilkan Gen AI akan lebih besar.

"Banyak teknologi menarik dalam 20 tahun terakhir, tapi tak ada yang mengubah produktivitas enterprise secara fundamental di taraf yang sama (dengan Gen AI)," ujar Roese dalam telekonferensi media briefing yang digelar Dell Technologies, Kamis (12/10/2023).

Penyedia solusi AI untuk aplikasi privat perusahaan

Dell Technologies merupakan penyedia solusi berisi ekosistem lengkap untuk penerapan AI, termasuk infrastruktur komputasi, storage, networking, software dan layanan, hingga proteksi data.

Keberadaan ekosistem lengkap tersebut, menurut Roese, diperlukan agar pelanggan bisa menerapkan Gen AI dengan mudah untuk keperluan bisnisnya. Sebab, semua hal dalam ekosistem itu saling terhubung sehingga tak cukup hanya satu elemen saja.

Dia mencontohkan infrastruktur storage alias penyimpanan data yang diperlukan dalam proses training Gen AI, di mana sejumlah besar data dilibatkan, hingga penyimpanan dataset yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan tersebut.

"Kemudian, Anda perlu mererapkan strategi sekuriti dan perlindungan juga untuk proyek Gen AI Anda. Kalau tidak, akan ada risiko yang besar," ujar Roese.

Baca juga: Chatbot Bing Kebagian AI Dall-E, Bisa Bikin Gambar dari Perintah Teks

Sebab, Gen AI seperti yang dikembangkan oleh pelanggan Dell Technologies dengan memakai solusi ekosistemnya bisa berkaitan dengan hal-hal sensitif seperti rahasia dagang, informasi yang bersifat proprietary, atau operasional core business.

Solusi IT yang disediakan oleh Dell mencakup ekosistem lengkap untuk penerapan Generative AI di lingkungan enterprise Dell Technologies Solusi IT yang disediakan oleh Dell mencakup ekosistem lengkap untuk penerapan Generative AI di lingkungan enterprise

Di sinilah letak perbedaan Gen AI di korporasi dari Gen AI publik seperti ChatGPT dari OpenAI, Bing dari Microsoft, atau Bard dari Google yang merupakan teknologi search engine. Roese menyebut AI yang dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan-perusahaan sebagai "Gen AI privat".

Tempat terbaik untuk mengembangkan dan menerapkan Gen AI private semacam ini, menurut Roese, adalah di sistem yang dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh perusahaan, seperti disediakan oleh Dell Technologies.

Peluang Gen AI masih terbuka lebar

Dalam kesempatan yang sama, President of Asia Pacific and Japan (APJ) Dell Technologies, Peter Marrs, menjelaskan contoh-contoh penerapan Gen AI di kalangan enterprise dari berbagai bidang.

Misalnya, sebuah perusahaan di Jepang menggunakan server Dell sebagai infrastruktur IT dalam training AI untuk keperluan digital advertising. Lalu ada juga bank yang membuat chatbot AI internal untuk customer support.

Di bidang telekomunikasi, Gen AI in-house digunakan untuk riset dan pengembangan produk serta layanan 5G. Perusahaan manufaktur tak ketinggalan memanfaatkan Gen AI untuk keperluan serupa, dalam riset dan pengembangan inovasi baru.

Menurut Marrs, peluang pasar infrastruktur Gen AI untuk terus tumbuh masih terbuka lebar karena penerapannya kini masih dalam tahap awal.

Baca juga: Meta Latih AI Pakai Posting Pengguna Facebook dan Instagram

Dia mengutip laporan The Infrastructure Market for Generative AI dari Firma riset pasar IDC yang menyebutkan bahwa belanja infrastruktur AI di kawasan Asia Pasifik dan Jepang akan tumbuh hingga mencapai 55 miliar dollar AS pada 2026, dengan Compund Annual Growth Rate (CAGR) 22,38 persen.

"Kami punya backlog (antrean pesanan yang belum dapat dipenuhi) solusi Gen AI senilai 2 miliar dollar AS yang terus bertambah. Ada peluang yang sangat besar di sini," ujar Marrs.

John Roese menambahkan, peluang tumbuh Gen AI antara lain bisa dilihat dari penerapannya di kalangan pelanggan yang kebanyakan masih berada di tahapan pengembangan language model yang bisa diterapkan di bisnis, tapi masih belum benar-benar dipakai.

Saat nanti Gen AI sudah selesai dikembangkan, barulah masing-masing perusahaan bisa melakukan inferencing alias memasukkan data ke Gen AI untuk diproses sesuai dengan  training sebelumnya, entah untuk membuat prediksi atau menyelesaikan tugas tertentu.

"Sekarang baru segelintir pelanggan yang melakukan inferencing dalam skala besar. Tapi, jika model-model (Gen AI) sudah selesai, sebagian besar kebutuhan komputasi akan bergeser ke sana, Jadi, bakal ada gelombang kedua Gen AI berupa inferencing yang bahkan belum dimulai," ujar Roese.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com