Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Terbesar Sepanjang Sejarah Industri Game Akhirnya Rampung

Kompas.com - 16/10/2023, 07:02 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Microsoft akhirnya mendapat lampu hijau untuk mengakuisisi Activision Blizzard, pengembang seri game populer Call of Duty, dari Competition and Markets Authority (CMA).

Regulator pasar di Inggris tersebut memberikan persetujuannya atas akusisi Microsoft pada Jumat (13/11/2023). Rintangan terakhir untuk finalisasi pun sudah terlewati sehingga deal akuisisi bisa dirampungkan.

Microsoft diizinkan mengakuisisi Activision Blizzard, tapi tidak termasuk bisnis cloud gaming perusahaan tersebut untuk mencegah monopoli.

"Perjanjian baru ini akan mencegah Microsoft menguasai persaingan di segmen cloud gaming yang mulai tumbuh, sehingga harga dan layanan yang kompetitif untuk pelanggan cloud gaming di Inggris tetap terjaga," ujar CMA dalam sebuah pernyatataan.

Baca juga: Peluncuran Call of Duty Warzone Mobile Ditunda sampai Tahun Depan

Akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard bernilai 69 miliar dollar atau Rp 1.083 triliun, tebesar sepanjang sejarah industri game, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC.

Setelah pengumuman terkait persetujuan akuisisi pekan lalu, CEO Activision Blizzard Bobby Kotick menyatakan bahwa dia bakal mundur pada akhir 2023, dalam sebuah surat yang dikirimkan pada karyawan perusahaan.

"Saya sudah lama berkata bahwa saya memiliki komitmen penuh untuk membantu transisi," tulis Kotick. "Kami (Kotick dan CEO Microsoft Phil Spencer) sama-sama berharap bisa bekerja sama dalam mengintegrasikan tim dan para pemain dengan lancar."

Sempat ditolak karena khawatir mengancam persaingan

Microsoft pertama kali mengumumkan rencananya mengakuisi Activision pada Januari 2022. Rencana tersebut menghadapi rintangan regulasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa.

CMA adalah regulator terakhir yang persetujuannya mesti diperoleh Microsoft untuk bisa menyelesaikan proses akuisisi.

Sebelumnya, pada April 2023, CMA sempat menolak akuisisi Microsoft karena dipandang dapat mengancam iklaim kompetisi di pasar cloud gaming.

Microsoft juga dapat menarik judul-judul populer, seperti Call of Duty sebagai game eksklusif yang hanya tersedia di platform miliknya sendiri, seperti Xbox.

Baca juga: Demi Akuisisi Activision Blizzard, Microsoft Jual Lisensi ke Pesaing

Microsoft diperkenankan merevisi perjanjian akuisisi untuk ditinjau ulang oleh CMA. Raksasa software itu pun kembali mengajukan dokumen perjanjian akuisisi yang sudah dirombak.

Di dalam perjanjian yang baru, Microsoft tidak memperoleh hak cloud gaming atas judul-judul game PC dan konsol dari Activision, ataupun judul-judul game baru yang dirilis oleh Activision dalam waktu 15 tahun mendatang.

Menurut CMA, hak cloud gaming tersebut didivestasikan ke Ubisoft Entertainment sebelum akusisi Microsoft atas Activision dirampungkan.

"Dengan penjualan hak cloud streaming Activision ke Ubisoft, kami memastikan bahwa Microsoft tidak bisa mencekik pasar yang penting dan tengah berkembang pesat ini," ujar Carah Cardell, CEO CMA, dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com