KOMPAS.com - Sony baru saja meresmikan kehadiran dua kamera mirrorless-nya di Indonesia, yakni Alpha 7C (A7C) II dan Alpha 7CR (A7CR). yang meluncur berbarengan dalam acara di Jakarta pekan lalu.
A7C II adalah penerus dari produk sebelumnya, A7C keluaran 2020, sementara A7CR adalah model baru yang bercabang dari lini produk A7C.
Sony membekali A7CR dengan spesifikasi yang mirip A7R Mark V, termasuk sensor full-frame 61 MP dan teknologi autofokus berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) yang mampu mendeteksi dan melacak subyek secara otomatis.
Baca juga: Kamera Mirrorless Full Frame Sony A7C II dan A7CR Resmi di Indonesia, Ini Harganya
Bedanya dari A7R Mark V, A7CR memiliki bodi ringkas dengan faktor bentuk ala rangefinder seperti lini produk kamera mirrorless A6xxx dari Sony.
KompasTekno menjajal Sony A7CR dalam acara peluncurannya untuk mengetahui kebolehan kamera ini dalam melakukan tracking autofokus dan kualitas gambarnya. Kira-kira sebagus apa?
A7CR mewarisi jeroan A7R Mark V, termasuk sensor resolusi tingginya, fitur Pixel Shift Multi Shooting dengan output 240 MP, serta chip AI khusus untuk menjalankan fitur autofocus dengan kecerdasan buatan.
Kemampuan AF A7CR ternyata sama andalnya dengan A7R Mark V yang juga sempat dicoba oleh KompasTekno beberapa waktu lalu, setidaknya ketika dipasangkan dengan lensa Sony GM 24-70 f/2.8.
Ketika disetel dalam mode tracking, kamera ini langsung mengarahkan fokus ke wajah subyek dengan gesit ke jarak yang tepat tanpa ada gejala maju-mundur atau hunting.
Baca juga: 5 Kamera Mirrorless Bergaya Retro yang Punya Tampilan Unik
Teknologi Eye AF yang ikut diaktifkan saat tombol shutter ditekan setengah secara otomatis mengunci fokus ke bagian mata subyek. Bisa kedua-duanya atau mata yang paling dekat dengan lensa kamera, apabila salah satunya berada di luar cakupan depth-of-field.
Satu hal yang menjadi ciri khas teknologi autofokus dengan AI ini adalah "stickiness" alias kemampuannya untuk tetap mengunci fokus di subyek sesaat terhalang benda lain.
Dengan demikian, meskipun orang lain berulang kali melintas di depan lensa, kamera A7CR di tangan KompasTekno cukup "pintar" dalam melacak subyek sehingga tak pernah kehilangan fokus atau melakukan penguncian ulang.
Selain itu, seperti A7R Mark V, A7CR juga bisa tetap fokus di wajah subyek meskipun tak menghadap ke kamera, seperti dari samping, atau bahkan dari belakang. Memotret model pun jadi semudah menekan tombol dan mengatur komposisi.
Sony meyediakan set lokasi berikut model dan aneka prop untuk pengunjung yang ingin mencoba A7CR dalam acara peluncurannya di Jakarta.
Dengan resolusi mencapai 61 MP, A7CR pun sanggup menangkap banyak detil di gambar. Helai-helai bulu mata, tekstur buah dan permukaan kulit, hingga lekukan di kelopak bunga tampak jernih dan jelas.
Walhasil, noise tampak lumayan kentara di hasil-hasil foto A7CR sehingga mengganggu detil gambar. Kamera ini semestinya bisa menghasilkan foto yang lebih baik di kondisi pencahayaan lebih terang, misalnya di outdoor memotret landscape.
Baca juga: Alpha A6700 Resmi di Indonesia, Kamera Mirrorless APS-C Teratas Sony
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.