Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Desain, Google Maps Dapat Kritikan dari Pembuatnya

Kompas.com - Diperbarui 24/11/2023, 09:53 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google belum lama ini mengubah desain untuk aplikasi peta bikinannya, Google Maps. Perubahan yang paling terlihat adalah warna yang digunakan.

Kini, jalanan di Google Maps memiliki warna abu-abu seperti Apple Maps, bukan putih atau kuning. Warna air menjadi biru terang, sedangkan taman berwarna hijau mint.

Google mengubah pola warna Google Maps. Warna yang paling terlihat ada pada warna jalanan yang menjadi abu-abu, Rabu (22/11/2023). 9to5google Google mengubah pola warna Google Maps. Warna yang paling terlihat ada pada warna jalanan yang menjadi abu-abu, Rabu (22/11/2023).
Meski terkesan seperti pembaruan yang minor, rupanya perubahan desain ini mengundang kritik dari sejumlah pihak, termasuk salah satu pembuat Google Maps Elizabeth Laraki. Laraki merupakan salah satu dari dua desainer yang merancang Google Maps pada 2007.

Ia blak-blakan mengatakan tidak menyukai perubahan warna yang digelontorkan Google Maps.

"Saya tidak menyukainya. Warna baru ini terasa lebih dingin, kurang akurat, dan kurang sentuhan manusia," tulis Laraki lewat akun @elizlaraki di media sosial X (dahulu Twitter).

Menurut Laraki, jalan-jalan utama, lalu lintas, dan jalan setapak kini memang terlihat lebih menonjol karena dibalut warna abu-abu. Akan tetapi, warna perairan dan taman yang terang sulit dibedakan.

Laraki berasumsi bahwa Google kemungkinan merilis pembaruan (update) ini untuk meningkatkan kegunaan dan membuat peta lebih mudah dibaca.

Jika memang itu tujuannya, Google disebut telah melewatkan peluang penting untuk menyederhanakan desain Google Maps.

Baca juga: Cara Melacak iPhone yang Hilang atau Dicuri lewat Google Maps dengan Mudah

"Google Maps seharusnya membersihkan berbagai menu yang menutupi peta (bila ingin membuat peta mudah dibaca)," imbuh Laraki.

Beri masukan desain

Untuk diketahui, ketika membuka Google Maps pengguna akan disambut berbagai menu, seperti "Search here" untuk mencari alamat yang ingin dikunjungi, kemudian menu "Explore" untuk menyaring tempat berdasarkan kategori, misalnya "Restaurants" dan "Hotels".

Menu di Google Maps mencakup kolom Search, menu Explore, menu pengganti tampilan peta, dan masih banyak lagiAkun X Elizabeth Laraki Menu di Google Maps mencakup kolom Search, menu Explore, menu pengganti tampilan peta, dan masih banyak lagi
Tak berhenti sampai di situ, ada pula menu cuaca, menu mengganti tampilan peta, menu untuk menuntun pengguna ke tempat tujuan via GPS, menu "My Location", dan menu "Latest in the area" untuk melihat posting pengguna Google Maps di area sekitar pengguna.

Terakhir, pengguna disuguhkan bar navigasi yang terdiri dari tombol "Explore", "Go", "Saved", "Contribute", dan "Updates".

Laraki mengatakan, seharusnya peta hanya boleh ditutupi oleh menu yang benar-benar berguna bagi penggunanya. Jumlah menu itu tidak boleh menumpuk.

Menurutnya, Google Maps idealnya mempertahankan kolom search dan bar navigasi bawah. Hapus semua menu yang menutupi peta, kemudian pindahkan fitur yang paling sering digunakan di bar navigasi tersebut, seperti "My Location" dan menu mengganti tampilan peta.

Ide desain Google Maps yang diberikan oleh Elizabeth Laraki. Laraki merupakan salah satu desainer Google Maps pada tahun 2007Akun X Elizabeth Laraki Ide desain Google Maps yang diberikan oleh Elizabeth Laraki. Laraki merupakan salah satu desainer Google Maps pada tahun 2007
Menu "Explore" bisa dipindahkan juga ke bawah, sedangkan ruang yang tersisa bisa diberikan pada menu "Saved" untuk menyimpan alamat, atau dihapus secara keseluruhan. Fitur lainnya yang kurang dimanfaatkan pengguna bisa "dikubur" di menu lain.

"Ada banyak cara untuk menyusun fitur-fitur Google Maps (agar lebih rapi). Poin pentingnya Google Maps seharusnya menyederhanakan antarmuka, memprioritaskan visibilitas peta, dan mengubur fitur-fitur yang kurang digunakan," lanjut Laraki.

Laraki pun menutup postingnya dengan menceritakan pengalamannya sebagai desainer Google Maps tahun 2007. Kala itu, Google Maps memiliki antarmuka yang berantakan, karena Laraki dan rekannya berusaha memasukkan sebanyak-banyaknya fitur pada antarmuka Maps.

Akibatnya, Google Maps menjadi produk yang rumit sehingga pengalaman pengguna menjadi buruk.

"Saat itu kami harus berpikir cara membuat aplikasi menjadi lebih simpel ke depannya. Sekarang, mungkin saatnya Google Maps untuk melakukan hal itu kembali," tutup Laraki.

Baca juga: Fitur AI Hadir di Google Maps, Jadi Mirip Google Search

Dikritik pengguna

Selain Laraki, perubahan desain Google Maps juga mendapatkan kritik dari pengguna di media sosial X Twitter dan Reddit.

Salah satu pengguna X Twitter dengan handle @monikapocalips heran mengapa Google Maps "memperbaiki" sesuatu yang sebenarnya tidak rusak.

"Google Maps saya kini terlihat seperti ini (jalan warna abu-abu, perairan warna biru terang). Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa Google Maps memperbaiki sesuatu yang tidak rusak? Warnanya yang terang dan kontrasnya yang rendah membuat saya pusing," tulis monica.

"Mohon, setidaknya biarkan saya memilih skema warna yang sebelumnya," imbuh pengguna tersebut, sebagaimana dikutip KompasTekno dari X Twitter, Kamis (23/11/2023).

Di forum Reddit, pengguna dengan handle @cornbutterbread menjelaskan bahwa ia kesulitan membaca peta dengan cepat. Tampilannya yang lebih halus dan lembut memang lucu, tetapi tidak praktis.

Isu lainnya yang dibahas pengguna Reddit menyangkut warna jalanan yang menuntun pengguna ke tempat tujuan. Jalan ini dikemas dengan warna biru gelap, sedangkan jalur alternatifnya juga berwarna biru, meski lebih terang.

Kedua warna ini sulit dibedakan, sehingga pengguna Google Maps yang sedang mengendarai mobil atau motor, harus lebih teliti ketika membaca peta dengan sekilas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukti Tablet Xiaomi Redmi Pad Pro Segera Masuk Indonesia

Bukti Tablet Xiaomi Redmi Pad Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Belum Banyak yang Tahu, Logo Apple di iPad Pro 2024 Punya Fungsi 'Tersembunyi'

Belum Banyak yang Tahu, Logo Apple di iPad Pro 2024 Punya Fungsi "Tersembunyi"

Hardware
Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com