Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna HP Android di Singapura Dilarang "Sideloading" Aplikasi Berbahaya

Kompas.com - 12/02/2024, 18:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengguna smartphone Android di Singapura dilarang melakukan sideload (sideloading) atau menginstal aplikasi berisiko terjangkit malware dari luar Google Play Store.

Kebijakan ini adalah uji coba untuk lebih melindungi pengguna terhadap penipuan berbasis malware (malicious software/software berbahaya), hasil kemitraan Google dengan Badan Keamanan Siber Singapura (CSA).

"Singapura akan menjadi negara pertama yang memulai uji coba bertahap fitur ini pada perangkat Android dalam beberapa minggu ke depan," tulis Google dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Apa Itu Sideload di HP dan Amankah Dilakukan? Begini Penjelasannya

Google mengatakan sideloading aplikasi berbahaya dilarang lewat fitur keamanan baru yang dibangung berdasarkan sistem perlindungan malware Google Play Protect yang sudah ada. Fitur keamanan baru ini akan dirilis secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan untuk HP Android di Singapura.

Pembaruan ini akan diaktifkan secara default melalui Google Play Protect. Hal ini diungkap direktur strategi keamanan Android di Google, Eugene Liderman.

Google blokir aplikasi berisiko yang diinstal lewat sideloading di HP Android di Singapura.Google Google blokir aplikasi berisiko yang diinstal lewat sideloading di HP Android di Singapura.
Sideload atau sideloading adalah tindakan atau proses menginstal aplikasi di HP dari sumber tak dikenal yang berada di luar toko aplikasi resmi. Untuk kebanyakan HP Android, pengguna bisa melakukan sideload dengan lebih mudah.

Sistem di HP Android memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi yang berasal dari berbagai sumber yang bukan dari toko aplikasi resmi Google Play Store. Misalnya dengan mengunduhnya di website atau transfer dari komputer.

Setelah memilikinya, pengguna dapat menginstal file aplikasi tersebut di HP Android. Nah proses sideloading aplikasi yang berisiko inilah yang akan diperketat di HP Android.

Saat pengguna mencoba memasang aplikasi yang berpotensi berisiko dari sumber seperti browser web atau platform perpesanan, fitur keamanan terbaru Google akan secara otomatis memblokir aplikasi.

Terutama jika aplikasi tersebut meminta izin yang mencurigakan. Misalnya seperti meminta akses ke data seperti SMS dan notifikasi telepon. Penggunaakan bakal melihat jendela penginstalan aplikasi diblokir beserta alasannya.

Pengguna tidak dapat menonaktifkan fitur keamanan baru tanpa menonaktifkan seluruh Google Play Protect. Liderman menambahkan bahwa penonaktifan program keamanan dari malware dan aplikasi mencurigakan ini tidak disarankan demi keselamatan pengguna.

“Kami telah merancang uji coba ini dengan cara ini, karena penipu sering kali menggunakan rekayasa sosial untuk meyakinkan pengguna agar menonaktifkan peringatan perlindungan aplikasi seluler saat menipu atau mencuri data dari korban," kata Liderman.

Liderman mengatakan bahwa fitur keamanan terbaru yang akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang akan menawarkan “perlindungan penting” bagi banyak pengguna ponsel.

Baca juga: Android 14 Bakal Lebih Susah Dipakai Sideload APK

Penipuan lewat aplikasi malware merupakan salah satu modus umum di internet. Korban biasanya diiming-imingi hadiah atau penawaran terbaik. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, korban diarahkan mengunduh file APK melalui situs web atau aplikasi perpesanan. Tanpa disadari pengguna file APK tersebut sudah ditanamkan malware.

Malware biasanya digunakan oleh cybercriminal (penjahat dunia maya) untuk mencuri data, menyebabkan kekacauan, dan merusak perangkat. Data-data yang dicuri bisa berupa data kartu kredit, catatan kesehatan, e-mail dan kata sandi pribadi, identitas pribadi, dan lainnya.

Di Singapura, lebih dari 1.400 orang menjadi korban penipuan malware antara bulan Januari dan Agustus 2023. Menurut polisi setempat, total kerugiannya setidaknya mencapai 20,6 juta dollar Singpura (sekitar Rp 321,5 miliar), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari StraitTimes, Senin (12/2/2024).

Fitur keamanan Google Play Protect

Android 14 versi final resmi digelontorkan ke 11 perangkat Google Pixel mulai 4 Oktober 2023. Android 14 akan tersedia untuk ponsel Android bikinan Samsung, iQOO, Nothing, OnePlus, Oppo, Realme, Sharp, Sony, Tecno, Vivo, dan Xiaomi mulai akhir tahun ini.Blog Google Android 14 versi final resmi digelontorkan ke 11 perangkat Google Pixel mulai 4 Oktober 2023. Android 14 akan tersedia untuk ponsel Android bikinan Samsung, iQOO, Nothing, OnePlus, Oppo, Realme, Sharp, Sony, Tecno, Vivo, dan Xiaomi mulai akhir tahun ini.
Ini adalah upaya terbaru Google untuk melindungi pengguna seluler dari penipuan malware. Namun, belum diketahui secara pasti apakah fitur keamanan baru ini bakal memblokir seluruh file APK yang diinstal lewat sideloading secara keseluruhan. Kemungkinan fitur keamanan baru ini hanya akan memblokir aplikasi yang mencurigakan atau dinilai berisiko terjangkit malware saja.

Belum diketahui juga sistem operasi Android versi berapa yang bakal kedapatan fitur blokir aplikasi berbahaya lewat sideloading ini. Namun, laporan sebelumnya mengatakan bahwa fitur ini hadir di Android 14 terbaru.

Baca juga: Android 14 Versi Final Resmi Meluncur

Keamanan terhadap malware bukan fitur baru di Google Play Store lewat Google Play Protect. Pada pembaruan Google Play Protect sebelumnya - program keamanan yang terpasang pada perangkat Android - pengguna disarankan untuk melakukan pemindaian aplikasi secara real-time untuk mendeteksi dengan lebih baik apakah suatu aplikasi mungkin terinfeksi malware.

Ketika pemindaian selesai, pengguna diberi tahu apakah aplikasi itu dapat diinstal dengan aman atau tidak.

Eugene Liderman mengatakan bahwa peningkatan pemindaian real-time pada Google Play Protect telah diluncurkan sepenuhnya di Singapura pada November 2023.

Upaya ini telah membantu mengidentifikasi lebih dari 515.000 aplikasi yang berpotensi membahayakan pengguna. Selain itu, menurut Liderman, pemindaian real-time di Google Play Protect juga disebut telah berhasil 3,1 juta kali memblokir atau memperingatkan pengguna ketika mereka mencoba memasang aplikasi berisiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia U23 vs Guinea U23, Gratis dan Bisa Ditonton dari HP

Link Live Streaming Indonesia U23 vs Guinea U23, Gratis dan Bisa Ditonton dari HP

Internet
Tablet Lenovo Tab K11 Meluncur, Chip Helio G88 Baterai 7.040 mAh

Tablet Lenovo Tab K11 Meluncur, Chip Helio G88 Baterai 7.040 mAh

Gadget
Cara Pasang Iklan di Facebook untuk UMKM dan Tipsnya

Cara Pasang Iklan di Facebook untuk UMKM dan Tipsnya

e-Business
Cara Hapus Riwayat Pencarian di TikTok dengan Mudah

Cara Hapus Riwayat Pencarian di TikTok dengan Mudah

Software
Insta360 Dituding Melanggar Paten GoPro, Terancam Diblokir di AS

Insta360 Dituding Melanggar Paten GoPro, Terancam Diblokir di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 10 dengan Mudah

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 10 dengan Mudah

Software
Berapa Harga Pasang Internet Starlink di Indonesia? Ini Rinciannya

Berapa Harga Pasang Internet Starlink di Indonesia? Ini Rinciannya

Internet
Selebgram Tewas Ditembak setelah Posting Makanan di Instagram

Selebgram Tewas Ditembak setelah Posting Makanan di Instagram

Internet
Komparasi: Samsung Galaxy A54 Vs Samsung Galaxy A55

Komparasi: Samsung Galaxy A54 Vs Samsung Galaxy A55

Gadget
Cara Buat Filter Bunga Nama Jadi Wallpaper HP yang Ramai di TikTok

Cara Buat Filter Bunga Nama Jadi Wallpaper HP yang Ramai di TikTok

Internet
Penyebab Munculnya Notifikasi 'This device isn’t part of your Netflix Household' dan Cara Mengatasinya?

Penyebab Munculnya Notifikasi "This device isn’t part of your Netflix Household" dan Cara Mengatasinya?

Software
Headphone Wireless Sennheiser Accentum Plus Masuk Indonesia, Harganya?

Headphone Wireless Sennheiser Accentum Plus Masuk Indonesia, Harganya?

Hardware
TikTok Gugat Pemerintah AS, Buntut UU yang Ancam Eksistensi

TikTok Gugat Pemerintah AS, Buntut UU yang Ancam Eksistensi

e-Business
Gojek Rilis Langganan 'Gojek Plus', Diklaim Bisa Bikin Hemat hingga Rp 25 Juta

Gojek Rilis Langganan "Gojek Plus", Diklaim Bisa Bikin Hemat hingga Rp 25 Juta

Internet
30 Link Twibbon Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 yang Menarik buat Dibagikan ke Medsos

30 Link Twibbon Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 yang Menarik buat Dibagikan ke Medsos

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com