Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu-lagu Taylor Swift Kembali ke TikTok Setelah Hilang 2 Bulan

Kompas.com - 17/04/2024, 07:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deretan lagu Taylor Swift akhirnya kembali hadir di TikTok sejak akhir pekan lalu.

Lagu milik penyanyi yang akrab disapa Taytay ini kembali ke TikTok setelah dihapus dan tidak tersedia untuk digunakan sejak awal Februari 2024.

Musababnya gara-gara masalah lisensi antara TikTok dan label musik Universal Music Group (UMG) yang menaungi Taylor Swift dan beberapa musisi besar lainnya, seperti Drake dan Olivia Rodrigo.

Selama lebih dari dua bulan terakhir, video TikTok (VT) pengguna yang menggunakan musik latar (background music) artis-artis UMG termasuk Taylor Swift dibisukan (muted).

Baca juga: Cara Ganti Lagu Taylor Swift dkk di TikTok yang Mendadak Hilang

Untuk kasus Taylor Swift, kini lain cerita. Pantauan KompasTekno, Rabu (17/4/2024), lagu-lagu Taylor Swift sudah muncul di profil TikTok resmi @tayloswift.

Kembalinya musik Taylor Swift ke TikTok ini pun dirayakan oleh Swifties (sebutan penggemar Taylor Swift). Mereka kembali membuat konten dengan deretan lagu Taylor Swift, seperti "Shake It Off", "Cruel Summer", "All Too Well", dan "22".

Belum jelas bagaimana musik Taylor Swift bisa kembali ke TikTok. UMG dan TikTok juga belum buka suara.

Yang jelas, Swift adalah satu-satunya artis Universal Music Group yang mampu membuat musiknya tersedia untuk pengguna TikTok di tengah perselisihan yang sedang berlangsung antara penerbit musik dan platform media sosial.

Album studio ke-11 Taylor Swift berjudul The Tortured Poets Department (TTPD) akan dirilis pada 19 April 2024.Instagram/ @taylorswift Album studio ke-11 Taylor Swift berjudul The Tortured Poets Department (TTPD) akan dirilis pada 19 April 2024.
Menurut laporan Variety, penyanyi berstatus miliarder ini mungkin telah membuat kesepakatan terpisah dengan TikTok karena Taytay memiliki master rekamannya.

Taylor Swift memang diketahui memiliki hak cipta di beberapa albumnya, bagian dari kesepakatan yang dicapainya dengan UMG ketika dia menandatangani kontrak dengan UMG pada 2018. Hal ini memberi Taytay kendali atas karyanya, termasuk di mana karyanya tersedia, tidak seperti artis UMG lainnya.

Langkah ini adalah contoh lain dari kekuatan yang dimiliki Taylor Swift dengan musiknya. Penyanyi kelahiran 1989 ini telah merekam ulang enam albumnya setelah haknya dijual ke perusahaan ekuitas swasta oleh Scooter Braun, seorang manajer musik berpengaruh yang berselisih dengannya mengenai katalog musiknya.

Baca juga: TikTok Notes, Inikah Aplikasi Pembunuh Instagram?

Menurut analis, kesepakatan Taylor Swift-TikTok ini kemungkinan besar tercapai untuk mempromosikan album baru "The Tortured Poets Department". Album studio ke-11 Taylor Swift ini akan dirilis pada 19 April 2024.

Platform TikTok merupakan ekosistemnya sendiri dalam dunia penggemar Taylor Swift. Di TikTok, Swifties gemar membuat/diskusi soal teori lagu Taytay, mengunggah momen konser Eras Tour, dan membuat tren viral lain dengan lagu Taylor Swift, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Rabu (17/4/2024).

Perkara lisensi dan royalti

Lagu-lagu dari musisi kenamaan seperti Taylor Swift, Drake, dan Olivia Rodrigo kini resmi lenyap dari TikTok, Jumat (2/2/2024). Video TikTok (VT) pengguna yang sebelumnya menggunakan musik latar (background music) dari tiga musisi beken tersebut kini dibisukan (muted).KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Lagu-lagu dari musisi kenamaan seperti Taylor Swift, Drake, dan Olivia Rodrigo kini resmi lenyap dari TikTok, Jumat (2/2/2024). Video TikTok (VT) pengguna yang sebelumnya menggunakan musik latar (background music) dari tiga musisi beken tersebut kini dibisukan (muted).
Lenyapnya musik Taylor Swift, Drake, dan Olivia Rodrigo dari TikTok sejak awal Februari 2024 adalah karena perkara lisensi. Ketiga musisi tersebut berada di bawah naungan label musik Universal Music Group (UMG).

Selama ini, UMG dan TikTok memiliki perjanjian lisensi di mana musik dari artis UMG bisa digunakan di TikTok. Perjanjian lisensi ini telah habis masa berlakunya pada 31 Januari.

Sayangnya, negosiasi perpanjangan perjanjian lisensi yang baru antara UMG dan TikTok ini tidak berakhir dengan kata sepakat. Alhasil, Universal Music Group selaku label pun mulai menghapus katalog musik artisnya.

Baca juga: Ini Biang Keladi Foto Taylor Swift AI Tersebar di Internet

Menurut laporan, faktor gagalnya perpanjangan lisensi UMG untuk TikTok meliputi pembayaran artis, AI generatif, dan keamanan online, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge.

Pada Selasa, UMG menuduh platform video milik ByteDance tersebut mencoba melakukan intimidasi agar UMG menerima “kesepakatan buruk”.

Menurut Universal Music Group, dalam negosiasi, TikTok tidak menenangkan kekhawatiran pihaknya mengenai kompensasi yang pantas bagi artis dan penulis lagu dan perlindungan terhadap musik yang dihasilkan AI.

TikTok juga dinilai belum bisa mencarikan solusi untuk kekhawatiran UMG soal keamanan online di platform, terutama melindungi artis dari "perkataan kebencian, kefanatikan, intimidasi, dan pelecehan".

TikTok menanggapi dengan mengatakan bahwa ini merupakan suatu hal yang "menyedihkan dan mengecewakan" karena UMG telah "memilih untuk meninggalkan dukungan kuat dari TikTok dengan lebih dari satu miliar pengguna". Padahal menurut TikTok, platformnya menjadi sarana promosi dan penemuan gratis bagi artis.

TikTok menuduh label Universal Music Group tersebut egois dan tidak mendahulukan kepentingan artis dan penulis lagu UMG.

"Jelas sekali, tindakan Universal yang mementingkan diri sendiri bukanlah demi kepentingan artis, penulis lagu, dan penggemar," tulis TikTok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com