Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polling: Mayoritas Warganet Tak Tertarik Langganan Internet Starlink

Kompas.com - 23/05/2024, 09:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan internet satelit besutan Elon Musk, Starlink, resmi masuk Indonesia mulai Mei 2024 ini.

Starlink menyediakan koneksi internet melalui satelit orbit rendah yang dikembangkan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa yang juga dimiliki Elon Musk.

Warganet di Indonesia yang sudah berlangganan Starlink, memamerkan proses unboxing, set-up, hingga mengetes kecepatan internet Starlink di media sosial. Kehadiran Starlink di Indonesia pun jadi buah bibir di jagat maya. 

Melihat tren ini, KOMPAS.com membuat survei untuk melihat seberapa besar minat warganet Indonesia untuk membeli layanan internet Starlink.

Kami mengunggah polling dengan pertanyaan "Kalau internet Starlink mulai Rp 750.000 per bulan, perangkat Rp 7,8 juta, berminat?" dengan dua opsi jawaban, yakni "Berminat" dan "Tidak berminat".

Sebagai informasi, biaya langganan internet Starlink paling rendah adalah Rp 750.000 dan harga perangkatnya adalah Rp 7,8 juta.

Baca juga: Internet Starlink Ideal untuk Daerah Terpencil, Bagaimana di Perkotaan?

Hasil survei: 70 persen tidak tertarik langganan Starlink

Polling ini kami unggah pada Senin (20/5/2024) lewat Instagram Story, Facebook Story, dan posting X/Twitter akun @kompascom.

Selama 24 jam survei digelar, hasilnya mayoritas warganet di tiga platform (Instagram, Facebook, X) mengaku tidak berminat untuk membeli perangkat Starlink seharga Rp 7,8 juta dan membayar langganan Rp 750.000 per bulan.

Selengkapnya, berikut hasil survei kilat soal minat warganet terhadap layanan Starlink di laman IG, FB, dan X/Twitter Kompas.com .

Instagram Story

  • Berminat: 33 persen
  • Tidak berminat: 67 persen

X/Twitter

  • Berminat: 18 persen
  • Tidak berminat 82 persen

Facebook Story

  • Berminat: 24 persen
  • Tidak berminat: 76 persen

Survei kilat ini hanya memberikan gambaran singkat soal minat warganet Indonesia terhadap layanan internet satelit Starlink, dan tidak mewakili keseluruhan.

Paket hardware internet StarlinkStarlink.com Paket hardware internet Starlink
Starlink sendiri merupakan layanan internet yang diselenggarakan oleh SpaceX, sebuah perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk. Layanan internet Starlink disalurkan ke pengguna menggunakan satelit luar angkasa yang dikembangkan oleh SpaceX.

Sebagai sebuah layanan internet, Starlink sudah dikenalkan ke publik sejak tahun 2018. Hingga kini, terdapat sekitar 5.000 satelit Starlink yang berhasil diorbitkan ke luar angkasa menggunakan roket milik SpaceX, yakni Falcon 9.

Dengan satelit tersebut, Starlink berjanji akan menyediakan layanan internet jaringan broadband berkecepatan tinggi dengan jangkauan area yang luas, bahkan pada lokasi terpencil sekalipun.

Baca juga: Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Starlink tidak merinci berapa kecepatan internet yang ditawarkannya untuk pelanggan pribadi. Namun, di kategori bisnis, Starlink merinci bahwa kecepatan unduhan mencapai 40 Mbps hingga lebih dari 220 Mbps.

Kecepatan unggahannya mencapai 8 Mbps hingga lebih dari 25 Mbps. Latensinya mencapai 20 milidetik sampai 60 milidetik.

Dikutip dari laman resmi SpaceX, saat berlangganan Starlink, pengguna bakal memperoleh dua perangkat untuk mengakses layanan internet, yakni antena penangkap sinyal satelit (Starlink Base) dan WiFi Router.

Satelit Starlink yang berada di luar angkasa akan memancarkan jaringan broadband ke bumi. Setelah itu, jaringan tersebut bakal ditangkap oleh antena yang dipasang di rumah pengguna, kemudian disalurkan ke perangkat WiFi Router untuk dibagikan ke gadget.

Dengan proses seperti itu, layanan Starlink secara sederhana beroperasi mirip dengan layanan internet yang cukup banyak tersedia di Indonesia, misalnya Indihome.

Layanan internetnya sama-sama dibagikan melalui sambungan WiFi Router. Bedanya, Starlink membagikan jaringan broadband dengan memanfaatkan satelit luar angkasa, bukan lewat kabel fiber optic yang biasa dipakai oleh kebanyakan operator di Indonesia.

Baca juga: Internet Starlink Ideal untuk Daerah Terpencil, Bagaimana di Perkotaan?

Pembayaran awal total Rp 9 jutaan

Ilustrasi harga paket Starlink. Harga paket Standar Starlink di Indonesia adalah Rp 750.000 per bulan. Pelanggan juga harus membayar biaya perangkat keras senilai Rp 7.800.000.Starlink Ilustrasi harga paket Starlink. Harga paket Standar Starlink di Indonesia adalah Rp 750.000 per bulan. Pelanggan juga harus membayar biaya perangkat keras senilai Rp 7.800.000.
Harga langganan Starlink di Indonesia Pantauan KompasTekno saat berita ini ditayangkan, di laman resminya tersebut, Starlink sudah merinci harga langganan paket "standar" unlimited seharga Rp 750.000 per bulan.

Pelanggan juga harus membayar biaya senilai Rp 7.800.000 untuk perangkat keras.

KompasTekno mencoba memesan internet Starlink untuk domisili di Kota Tangerang, Banten. Kami perlu memasukkan informasi kontak seperti nama, nomor telepon, dan alamat e-mail. Kemudian, kami juga harus memberikan informasi alamat rumah yang ingin dipasang Starlink.

Di akhir, kami harus membayar total biaya Rp 9.645.000 untuk biaya pemasanan awal, dengan rinciannya sebagai berikut:

  • Deposit: Rp 750.000
  • Layanan: Rp 750.000 per bulan
  • Perangkat keras: Rp 7.800.000
  • Pengiriman dan penanganan: Rp 345.000

Baca juga: Perbedaan Internet Satelit dan Internet Kabel, Starlink Vs IndiHome-Biznet dkk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com