Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Alasan Hacker Brain Cipher Serang Pusat Data Indonesia

Kompas.com - Diperbarui 04/07/2024, 11:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelompok peretas (hacker) Brain Cipher diyakini bertanggung jawab atas serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya pada 20 Juni lalu.

Hacker Brain Cipher merinci setidaknya tiga alasan atau motif utama mereka menyerang PDNS 2 Surabaya.

Pertama, serangan ransomware ini sebagai Pentest (Penetration Testing) alias uji keamanan semata, tidak ada motif politik.

Penetretion testing ini merupakan istilah yang merujuk kepada proses menguji keamanan sistem jaringan komputer dengan melakukan simulasi serangan siber. Tujuannya adalah untuk mencari kelemahan-kelemahan dalam sistem dan mencegah kemungkinan peretasan.

Alasan kedua, hacker Brain Cipher ingin pemerintah Indonesia sadar bahwa Indonesia perlu meningkatkan keamanan siber mereka, terutama merekrut SDM keamanan siber yang kompeten.

Ketiga, hacker Brain Cipher ingin pemerintah Indonesia juga sadar bahwa data center (pusat data) merupakan industri berteknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar.

Ketiga alasan ini diungkap lewat dua pernyataan terbuka mereka sebuah dark web bernama ransomware live, kemudian di-screenshot dan diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @stealhtmole_int.

Baca juga: Tepati Janji, Hacker Brain Cipher Kirim Kunci Enkripsi Ransomware PDN

Dengan adanya serangan ransomware ini, tak heran jika masyarakat mempertanyakan bagaimana sebenarnya kondisi infrastruktur dan besaran investasi Pusat Data Nasional Sementara di Indonesia ini?

Kondisi pusat data nasional di Indonesia

Ilustrasi pusat data atau data center.SHUTTERSTOCK/DOTSCHOCK Ilustrasi pusat data atau data center.
Perlu diketahui, PDN adalah infrastruktur atau fasilitas yang digunakan untuk penempatan sistem elektronik dan komponen terkait lainnya untuk keperluan penempatan, penyimpanan dan pengolahan data, dan pemulihan data, yang dapat digunakan semua institusi pemerintah.

PDN digunakan untuk menunjang kebutuhan membangun sistem elektronik, aplikasi, atau layanan institusi pemerintah yang terintegrasi. Sebelum adanya PDN, sistem elektronik instansi pemerintah pusat dan daerah masih berjalan sendiri-sendiri.

Kebutuhan pemenuhan PDN ini dilaksanakan langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

PDN hingga saat ini masih digarap di empat lokasi berbeda, yakni di kompleks perindustrian Deltamas Cikarang; kawasan Nongsa Digital Park Batam; Balikpapan, Kalimantan Timur; serta Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Semua pembangunan infrastruktur PDN ini ditargetkan akan rampung pada tahun ini.

Saat PDN tengah dibangun, untuk menyediakan sistem data yang terintegrasi dan mendorong migrasi ke Data Center, Kominfo turut menyelenggarakan PDN Sementara atau PDNS. Nah, PDNS inilah yang diserang ranswomware Brain Cipher.

Baca juga: Mengenal PDN yang Diserang Ransomware, Data Center Penting buat Sistem Elektronik Pemerintah

Pembangunan PDN terus digenjot pemerintah. Namun, detail soal infrasturktur dan sistem yang dipakai hingga kucuran anggaran untuk pembangun PDN ini minim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com