Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menatap Masa Depan Komputasi Awan

Kompas.com - 22/07/2013, 12:26 WIB
Langit berawan

Penulis: Damien Wong*

KOMPAS.com - Hari-hari belakangan ini, hampir semua orang tahu bahwa cloud adalah salah satu tren utama yang mendorong komputansi untuk dekade ini. Menurut lembaga penelitian Forrester, pasar cloud global diperkirakan akan tumbuh dari US$40,7 miliar di 2011 menjadi lebih dari US$ 241 miliar di 2020, artinya terjadi peningkatan lebih dari 600%.
 
Cloud pun sudah diterima dalam percakapan sehari-hari – kita tak lagi berandai-andai soal apa itu cloud dan apa manfaatnya, kini yang dibicarakan adalah hal-hal praktis tentang cara mencapai visi cloud yang ideal itu.

Salah satu konsep yang dalam setahun belakangan banyak mendapat perhatian adalah hybrid cloud.

Sebuah layanan yang menggabungkan antara private dan public cloud, hybrid cloud adalah langkah selanjutnya saat kita berbicara soal cloud. Sebuah hybrid cloud yang dirancang dengan baik akan memungkinkan perusahaan memanfaatkan skalabilitas dan efisiensi biaya dari layanan public cloud, namun tetap mempertahankan tata kelola data, keamanan dan kendali dari sebuah layanan private cloud.

Saat dibangun dengan benar, hybrid cloud memberikan sebuah keunggulan strategis bagi bisnis dengan cara mengalihkan sumberdaya dari pengadaan TI yang terkotak-kotak ke inovasi layanan. Saat Anda melahirkan sebuah lingkungan hybrid di mana layanan yang ada saling berbicara – bukan hanya berdiri sendiri – maka Anda akan membangun sebuah jalinan layanan yang kaya dan memikat bagi pengguna, baik pelanggan, internal ataupun layanan yang bisa diakses umum.

Masa Depan itu Terbuka

Kami percaya, cara paling tepat untuk menerapkan visi ini adalah dengan hybrid cloud yang terbuka.

Apa yang dimaksud dengan Open Hybrid Cloud bukan sekadar teknologi atau spesifikasinya. Ini lebih dari sekadar rekanan yang saling mengumumkan dukungan mereka pada platform teknologi tertentu, maupun diajukannya sebuah format ke lembaga standar terbuka.

Open Hybrid Cloud merupakan sebuah visi menciptakan lingkungan cloud terbuka untuk mencapai fleksibilitas, portabilitas dan inovasi.

Kami percaya, Open Hybrid Cloud memiliki karakteristik berikut ini:

Sifatnya Open Source

Tidak mau terkunci dalam sebuah roadmap bisnis dan teknologi dari vendor TI tertentu? Jika Anda ingin memiliki kendali pada nasib TI Anda dan memiliki pengetahuan penuh pada teknologi di balik bisnis anda, jelas tak ada pilihan lain selain Open Source.

Open Source memungkinkan Anda melakukan kolaborasi dan terhubung dengan komunitas yang bergairah yang akan menjadi pendorong dan pemimpin inovasi. Inovasi yang cepat ini bisa jadi keunggulan strategis bagi perusahaan Anda.

Memiliki komunitas yang kaya, kokoh dan independen

Open Source itu tak semata-mata soal lisensi kode atau teknologinya – jantungnya adalah orang-orang yang ada di belakangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com