Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Soal Buruh Bikin Apple Tersinggung

Kompas.com - 22/12/2014, 09:17 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber BBC
Screenshot adegan film dokumenter

KOMPAS.com - Minggu lalu, program dokumenter Panorama BBC menayangkan episode investigasi keadaan buruh pabrik Pegatron di Tiongkok yang memasok komponen untuk gadget iPhone dan iPad besutan Apple.

Reporter Panorama, yang menyamar sebagai buruh, menemukan bahwa para pekerja pabrik di tempat tersebut menghadapi kondisi kerja yang memprihatinkan, mulai dipaksa bekerja selama 18 hari berturut-turut hingga tertidur di lini perakitan iPhone 6 setelah mengikuti shift selama 12 jam.

Tayangan Panorama ditanggapi dingin oleh Apple. Sebagaimana dikutip KompasTekno dari BBC, Senin (22/12/2014), Wakil Presiden Senior Kegiatan Operasional Apple Jeff Williams mengutarakan kekecewaannya terhadap program Panorama yang dinilai tidak berimbang.

“Saya ingin memberikan Anda fakta dan sudut pandang, semuanya telah kami berikan pada BBC sebelumnya, tapi tak ikut ditayangkan dalam program mereka,” tulis Williams dalam surat yang dilayangkan kepada 5.000 staf Apple di Inggris, negara asal BBC.

“Laporan panorama mengesankan bahwa Apple tidak memperbaiki kondisi kerja. Saya katakan pada Anda bahwa hal itu sama sekali tidak benar,” lanjut Williams sambil menambahkan sejumlah contoh 'perbaikan' aspek kehidupan buruh yang dilakukan oleh Apple dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mengatakan bahwa Apple telah melacak jam kerja lebih dari sejuta pekerja yang terlibat dalam rantai produksi gadget besutannya. Menurut Wiliiams, kebanyakan rekanannya telah mematuhi batasan jumlah jam kerja buruh selama 60 jam seminggu.

Timah Indonesia

Laporan Panorama BBC turut menyoroti pekerja anak-anak yang ditemukan menggali timah di tambang liar di pulau Bangka, Indonesia. Timah hasil galian itu kemudian dipakai di produk Apple setelah disalurkan oleh smelter (pabrik peleburan timah).

William mengakui bahwa timah dari Bangka memang dipakai dalam produk Apple, tapi dia juga menyebutkan bahwa Apple tengah berupaya melakukan konsolidasi dengan perusahaan-peruahaan teknologi lain yang diwadahi Indonesian Tin Working Group.

Nantinya, diharapkan pabrik-pabrik smelter bisa lebih selektif dalam memilih sumber timah sehingga menekan jumlah penambang timah liar.

“Kami bisa saja menyuruh supplier agar membeli timah di smelter di luar Indonesia… tapi itu merupakan langkah malas dan pengecut karena tak akan membantu apapun bagi para pekerja tambang di Indonesia,” tulis Williams.

Williams yang telah bekerja di Apple sejak 1998 meyakinkan para stafnya bahwa Apple menanggapi tuduhan Panorama dengan serius akan menyelidiki setiap klaim yang disebutkan oleh program dokumenter itu

“Kami tahu ada banyak sekali masalah di luar sana, dan kerja kami tak pernah selesai. Kami tak akan berhenti sampai setiap orang di jalur distribusi kami dihargai dan diperlakukan dengan hormat,” tutup Williams dalam suratnya.

Selain Williams, CEO Apple Tim Cook disebutkan juga “sangat tersinggung” oleh laporan investigasi BBC.

Baca juga:
Apple Dicap "Pengecut" soal Timah Indonesia
Apple Selidiki Tambang Timah Indonesia, Ada Apa?
5 Produsen Ponsel Akui Pakai Timah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Gadget
iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

Gadget
Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Game
Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Gadget
Bos Google Mengaku 'Kecepetan' Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Bos Google Mengaku "Kecepetan" Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Hardware
Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com