Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rindu Rumah Si "Tukang Angkut Sampah"

Kompas.com - 06/01/2015, 10:23 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro
Wartawan KompasTekno, Oik Yusuf sempat berbincang dengan Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia di kantornya yang berlokasi di gedung Bursa Efek Jakarta pada akhir Desember 2014.

Tulisan ini merupakan bagian kedua dari seri tulisan hasil wawancara tersebut.

Simak juga tulisan sebelumnya:
Dari Tukang Angkut Sampah Jadi Presiden Direktur

KOMPAS.com - Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia mengenyam pendidikan di Yogyakarta. Namun belum sempat diselesaikan, ia keburu hijrah ke Negeri Paman Sam.

Selepas SMA, Andreas Diantoro berhasil diterima di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Satu angkatan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menurutnya, teman-teman UGM-nya hingga kini masih sering kongkow, termasuk di restoran yang belakangan dibangun oleh Andreas di kawasan Kemang.

Meski demikian, sebelum sempat mendapat gelar sarjana hukum, setelah baru dua tahun berkuliah di UGM, Andreas hijrah ke Negeri Paman Sam untuk pindah jurusan ke bidang pemasaran, di University of Iowa, pada 1987.

Sebelum pergi, orangtuanya berpesan agar menyelesaikan kuliah secepat mungkin sebelum keluarga kehabisan uang untuk membiayai. Juga agar tak malu pulang kembali apabila studinya gagal.

Wejangan tersebut memotivasi Andreas untuk giat belajar, meski terhalang bahasa Inggris seadanya dan culture shock akibat mendarat di negeri yang jauh berbeda dari tempat asalnya di Yogyakarta.

Beruntung, ada penyetaraan dari masa kuliah yang sudah dijalaninya di UGM sehingga dia bisa menyelesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun.

Menjadi Tukang Angkut Sampah

Terpisah jarak dari orangtua menimbulkan rasa homesick (rindu rumah) yang mendalam, tapi keterbatasan teknologi ketika itu membuat Andreas tak bisa sering-sering menghubungi keluarga.

Biaya telepon mahal, sementara surat butuh waktu hingga 3 minggu sejak dikirim untuk mencapai rumah di Yogyakarta. Maka Andreas terpaksa menahan rasa rindu rumahnya itu, sedikit banyak ini ikut menyumbang ketahanan mentalnya saat di kemudian hari bekerja jauh dari orang-orang tersayang.

Selama melakoni studi di AS, Andreas sibuk mencari pekerjaan paruh waktu untuk menutup biaya hidup. Pada masa inilah Andreas sempat bekerja sebagai pengangkut sampah.

Ia tidak tampak malu mengakui bahwa ia sempat melakoni pekerjaan yang, jika di Indonesia mungkin dianggap kurang sedap. Namun bagaimanapun pekerjaan itu adalah pekerjaan yang baik dan jujur, bukan kriminal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com