Pasalnya, realitas tertambah yang memungkinkan penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, hanya bisa dialami dengan bantuan perangkat pintar tersebut.
Tak dinyana, tak lama lagi manusia bisa memiliki kemampuan melihat tampilan augmented reality tanpa bantuan kacamata atau helm pintar. Kemampuan mata manusia bakal seperti Robocop atau Terminator. Semua ini berkat teknologi bernama "cortical modem" atau modem kortikal.
Konsep modem kortikal ini, dilansir KompasTekno, Selasa (24/2/2015) dari Cnet, tengah digodok Tim Peneliti Agen Pertahanan Amerika Serikat atau yang dikenal DARPA. Konsep tersebut telah dipresentasikan perwakilan DARPA, Phillip Alvelda, di depan para investor dan pengamat teknologi di Silicon Valley.
Sebagai rencana awal, modem kortikal akan berukuran tak lebih besar dari dua koin. Benda tersebut akan disematkan ke dalam tubuh manusia. Setelah ditanam, manusia bisa melihat tampilan "langsung di mata" (head up) sebuah jam alarm LED secara virtual. Biaya untuk ini cukup murah, 10 dollar AS.
Modem kortikal bisa membaca aktivitas dari saraf-saraf manusia dan kemudian memetakannya secara real-time. Kemampuan ini membuat modem kortikal dapat mengatur aktivitas saraf dan mengaktifkan atau menonaktifkan sebuah neron secara presisi. Ia bahkan dikabarkan dapat mengoreksi gangguan saraf seperti kebutaan.
Konsep modem kortikal ini pada dasarnya berakar pada studi optogenetik. Perlu diketahui, studi optogenetik adalah studi tentang pemanfaatan cahaya untuk mengatur fungsi sel-sel ekspresi.
Studi ini meyakini cahaya yang ditujukan pada sel akan direspon oleh protein khusus yang bisa diproyeksi ke otak. Ini memungkinkan pengaktifan atau penonaktifan fungsi tertentu pada sel saraf.
Namun, konsep modem kortikal masih membutuhkan banyak pembenahan sebelum benar-benar diaplikasikan untuk mempermudah kehidupan manusia.