PEKANBARU, KOMPAS.com - Telkomsel belum menerima surat panggilan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait antisipasi persaingan harga layanan 4G LTE antar-operator.
Pun begitu, jika dipanggil, operator pelat merah mengaku siap. "Pasti siap dong," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Ardiansyah, Jumat (18/12/2015), usai meresmikan jaringan 4G LTE di Pekanbaru, Riau.
Menurut Ririek, Telkomsel tak pernah menyulut perang harga. Bahkan, Telkomsel dikatakan kerap mematok tarif lebih mahal dibanding operator lain.
Tarif itu dianggap sesuai dengan kualitas broadband mobile yang ditawarkan. "Sejak kapan Telkomsel banting harga? Kami nggak pernah perang harga. Kami cinta damai," kata dia.
Ririek pun santai menanggapi ancaman Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang akan menarik direksi operator jika terbukti menggunakan strategi perang harga.
"Lihat aja siapa yang perang harga? Nggak tahu deh," ia bertanya dan menjawab sendiri.
Sebelumnya, Presiden Direktur sekaligus CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan telah dipanggil KPPU. Operator nuansa kuning juga menyatakan siap dan mendukung langkah pengawasan perang harga tersebut.
Diketahui, pekan lalu Presiden RI Joko Widodo dan Menkominfo telah meresmikan jaringan 4G nasional yang disediakan lima operator. Kelimanya adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Hutchison 3 Indonesia, dan Smartfren Telecom. Masing-masing telah mengumumkan skema harga untuk layanan internet cepat 4G.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.