Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo: Tak Semua "E-commerce" Boleh 100 Persen Pemodal Asing

Kompas.com - 19/01/2016, 14:24 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seiring dengan revisi daftar negatif investasi (DNI) oleh pemerintah, perusahaan e-commerce bakal diperbolehkan menerima suntikan modal asing. Namun, hal itu berlaku dengan catatan bahwa tak semuanya diperbolehkan menerima modal 100 persen.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, ia sudah membahas soal pembukaan DNI tersebut dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.

Dari pembahasan tersebut disepakati bahwa akan ada klasifikasi yang mengatur perizinan perusahaan e-commerce dalam mendapatkan investasi pemodal asing.

"Di roadmap e-commerce memang salah satunya soal DNI. Kami sudah bicara bertiga, tetapi formalnya nanti tetap ke rapat terbatas kabinet dengan Menko Perekonomian," kata Chief RA, sapaan akrabnya, saat ditemui KompasTekno di kantor Kemenkominfo, Selasa (19/1/2016).

"Arahnya, kalau usaha kecil mesti dilindungi, asing tidak boleh masuk karena jelas di UU UKM juga disebutkan bahwa asing tidak boleh masuk. Namun, untuk yang besar dan sangat besar, misalnya nilainya sudah triliunan, kami siapkan sampai 100 persen. Jadi, ada klasifikasi," imbuhnya.

Aturan mengenai DNI tersebut, seperti dikatakan oleh Chief RA, ditujukan untuk membuat Indonesia menjadi lebih kompetitif di dunia internasional sekaligus membuat proses bisnis menjadi lebih efisien.

Dengan kemudahan investasi tersebut, pemerintah berharap, e-commerce besar tidak akan lari ke luar negeri. Dengan demikian pula, mereka tetap membayar pajaknya di Tanah Air.

"(E-commerce) yang besar bisa saja structured perusahaannya di luar negeri, dalam bentuk loan, convertible loan, atau lainnya. Kalau terjadi begitu, yang akhirnya rugi Indonesia karena pajak tidak dibayar di Indonesia," pungkasnya.

DNI hanya salah satu bagian dari keseluruhan roadmap atau peta jalan e-commerce di Indonesia. Hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan bentuk peta jalan yang sudah dirancang.

Namun, tujuan peta jalan itu jelas, yaitu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia yang ditaksir mencapai nilai 130 miliar dollar AS atau Rp 1.818 triliun pada 2020.

Pemerintah juga telah mengumumkan bahwa peta jalan e-commerce akan dijadikan sebuah program nasional pada akhir bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com