Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Tuding Telkom "Anak Emaskan" Telkomsel di Luar Jawa

Kompas.com - 23/06/2016, 10:51 WIB
Reza Wahyudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Telkomsel, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) juga dikeluhkan praktik bisnisnya oleh Indosat Ooredoo. Telkom, disebut Indosat, tidak adil dalam memberikan layanan sewa jaringan di luar pulau Jawa.

CEO Indosat Ooreedoo Alexander Rusli mengatakan, Telkom memprioritaskan Telkomsel dan menghalang-halangi operator seluler lain dalam memanfaatkan jaringan yang telah dibangun Telkom di luar Jawa.

Alex mencontohkan daerah Maluku, di mana Telkomsel mengoperasikan 120 BTS 4G lewat jaringan fiber optic bawah laut Telkom yang dibangun dalam rangka proyek Indonesia Digital Network (SMPCS, Sulawesi Maluku Papua Cable System).

“Kami mau sewa, sudah tanya dua kali ke Telkom tapi tidak boleh. Tapi ke Telkomsel dia (Telkom) kasih. Katanya belum siap. Nah, belum siap bagaimana kalau 120 site (BTS) sudah jalan?” ujar Alex dalam pertemuan dengan media di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Menurut dia, kondisi seperti ini menyulitkan operator seluler lain dalam bersaing dengan Telkomsel, mengingat penggunaan sarana infrastruktur lain seperti satelit tidak bisa membuahkan kualitas yang sama bagusnya, di samping menelan ongkos lebih mahal.

Alex mengaku selama ini bisnis Indosat Ooredoo dan operator seluler lain, seperti XL dan Hutchison Three (Tri) tidak bisa berkembang di luar Pulau Jawa karena mereka merasa dipersulit saat ingin menggunakan infrastruktur milik PT Telkom, seperti kabel optik. Sementara Telkomsel di sisi lain lebih mudah.

"Treatment juga gak sama, istilahnya mereka (Telkomsel) bayar bulk ke Telkom, dia bisa pakai berapa aja selama dalam cakupan tertentu, jadi tidak per detik atau per menit interkoneksinya," terang Alex.

Indosat Ooredoo berharap mereka juga mendapat perlakuan yang sama dari Telkom. Namun pada akhirnya mereka tidak bisa mendapatkannya. "Saya tahu, XL juga minta tapi nggak dikasih oleh Telkomsel," kata Alex.

Permasalahan yang dikeluhkan Indosat soal diskriminasi sewa jaringan Telkom seharusnya tidak ada lagi saat regulasi network sharing disahkan pemerintah. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengajukan permintaan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 53/2000 tentang telekomunikasi agar pengaturan network sharing memiliki payung hukum yang kuat.

Update: Vice President Communication Corporate PT Telekomunikasi Indonesia, Arif Prabowo, telah memberikan tanggapan atas tudingan Indosat ini.

"Jaringan telekomunikasi apalagi jaringan broadband di Indonesia Timur masih sangat minim. Demikian pula jaringan broadband Telkom di sana," ujar Arif saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Arif, jaringan Telkom masih terbatas untuk pelosok-pelosok Indonesia Timur. "Jaringan kabel laut kita masih terbatas di beberapa kota saja, khususnya yg berada di posisi landing point-nya," katanya.

"Tapi point yg terpenting, kita seluruh operator sama-sama membangun jaringan broadband sampai ke pelosok termasuk Indonesia Timur. Itu menjadi tanggung jawab seluruh operator. Jangan hanya membangun di kota-kota besar saja," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com