Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak Pastikan Google Indonesia Bayar Pajak

Kompas.com - 30/09/2016, 15:58 WIB

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak memastikan Google Indonesia berbentuk Badan Usaha Tetap (BUT) di Indonesia sehingga akan dikenai pajak perusahaan sebesar 25 persen.

Kepastian itu didapat setelah Muhammad Haniv, Kepala Kanwil DJP Jakarta Khusus, melakukan pertemuan intensif dengan pihak Google Indonesia selama beberapa pekan terakhir.

Menurutnya, regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah menegaskan bahwa operasional Google Indonesia berbentuk BUT berlaku surut sehingga pajak tahun 2015 yang sedang diperiksa dapat dikenakan tarif pajak perusahaan normal.

“Jadi mereka kan menempatkan server di Indonesia, baik oleh dia maupun orang lain, itu Badan Usaha Tetap. Penegasan bentuknya dan ini juga berlaku surut ke belakang," kata Muhammad Haniv seperti dikutip KompasTekno dari BBC Indonesia, Jumat (30/9/2016).

Tarif pajak perusahaan di Indonesia adalah sebesar 25 persen dari laba kena pajak. Berdasarkan perkiraan Muhammad Haniv, pendapatan iklan Google dapat mencapai Rp 5 triliun. Dengan asumsi margin 35 persen dari total pendapatan, maka laba kena pajak Google adalah sebesar Rp 1,75 triliun.

Dengan demikian perkiraan pajak perusahaan Google dapat mencapai Rp 437,5 miliar.

Selama beberapa bulan terakhir, Ditjen Pajak memeriksa Google Indonesia karena dianggap tidak membayar pajak sesuai dengan pendapatan iklan mereka di Indonesia.

Menurut Muhammad Haniv, pendapatan iklan internet di Indonesia sebesar 830 juta dollar AS (Rp 11 triliun) dan diperkirakan setengahnya berasal dari Google.

Namun Google Indonesia hanya membayar pendapatan iklan sebesar 4 persen dari pendapatan iklan di Indonesia, yang disebut sebagai fee atau bayaran kepada Google Indonesia sebagai kantor perwakilan Google yang berpusat di California tersebut.

Google Indonesia juga berkilah lewat surat Agustus lalu bahwa mereka tidak harus memiliki Badan Usaha Tetap di Indonesia sehingga tidak bisa diperiksa ataupun dikenai pajak.

"Kami terus bekerja sama dengan pihak berwajib dan membayar semua pajak yang berlaku," sebut jubir Google Indonesia, Jason Tedjasukmana melalui surat elektronik.

Optimis

Muhammad Haniv menyatakan optimistis dapat menagihkan pajak ini ke Google Indonesia.

“Saya sudah punya jurus untuk membuat mereka bertekuk lutut. Saya sudah punya datanya. Saya sudah punya caranya dan mereka tidak bisa lari lagi," kata Muhammad Haniv.

Sebelumnya muncul pemberitaan bahwa Ditjen Pajak merazia kantor Google Indonesia terkait pemeriksaan pajak tersebut.

Namun Muhammad Haniv menepis pemberitaan tersebut, mengatakan bahwa kedatangan ke kantor Google Indonesia adalah hal yang normal dalam permeriksaan permulaan (preliminary investigation).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Kuota Internet yang Ideal untuk Sebulan? Cek Hitung-hitungannya

Berapa Kuota Internet yang Ideal untuk Sebulan? Cek Hitung-hitungannya

Internet
7 Smartphone HMD Pertama Tanpa Merek Nokia, Ada HMD Pulse, HMD Vibe, dll

7 Smartphone HMD Pertama Tanpa Merek Nokia, Ada HMD Pulse, HMD Vibe, dll

Gadget
'Belah Duren' hingga Pecah Walnut, Ini Rahasia Kekuatan Layar Oppo A60

"Belah Duren" hingga Pecah Walnut, Ini Rahasia Kekuatan Layar Oppo A60

Gadget
Aplikasi Chatting Legendaris ICQ Berhenti Beroperasi Bulan Depan

Aplikasi Chatting Legendaris ICQ Berhenti Beroperasi Bulan Depan

Software
2 Cara Rekam Google Meet saat Rapat Tanpa Langganan Premium

2 Cara Rekam Google Meet saat Rapat Tanpa Langganan Premium

Software
Cara Pasang 15 Foto dan Fancam Konser NCT Dream di Lock Screen HP Samsung biar Makin 'Aesthetic'

Cara Pasang 15 Foto dan Fancam Konser NCT Dream di Lock Screen HP Samsung biar Makin "Aesthetic"

Gadget
Oppo Gelar 'Nobar' Final Liga Champions di Jakarta

Oppo Gelar "Nobar" Final Liga Champions di Jakarta

Internet
Microsoft Desak Pengguna Windows 10 Segera 'Upgrade'

Microsoft Desak Pengguna Windows 10 Segera "Upgrade"

Software
Oppo Find N3 Edisi Liga Champions Rilis di Indonesia, Bonus Merchandise UCL

Oppo Find N3 Edisi Liga Champions Rilis di Indonesia, Bonus Merchandise UCL

Gadget
6 Tim E-sports Indonesia Lolos ke Grand Final 'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024

6 Tim E-sports Indonesia Lolos ke Grand Final "PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024

Game
Ini Dia Juara 'Free Fire' FFWS SEA Spring 2024, Tim Indonesia 4 Besar

Ini Dia Juara "Free Fire" FFWS SEA Spring 2024, Tim Indonesia 4 Besar

Game
Profil Jensen Huang, Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Orang Nomor Satu di Nvidia

Profil Jensen Huang, Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Orang Nomor Satu di Nvidia

e-Business
Sejarah QR Code, Kode 'Kotak-kotak' yang Terinspirasi dari Permainan Go Board

Sejarah QR Code, Kode "Kotak-kotak" yang Terinspirasi dari Permainan Go Board

Internet
Arti Kata “Lup”, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Media Sosial

Arti Kata “Lup”, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Media Sosial

Internet
HP Xiaomi Redmi A3x Dirilis, Spek Mirip Redmi A3 Beda di Chipset

HP Xiaomi Redmi A3x Dirilis, Spek Mirip Redmi A3 Beda di Chipset

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com