Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo: Palapa Ring tetap Dimulai Tahun Ini

Kompas.com - 08/05/2009, 21:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh mengatakan, proyek Palapa Ring yang merupakan proyek strategis inisiatif pemerintah akan tetap dimulai pada 2009. Proyek pembanguna jaringan serat optik tersebut akan menghubungkan akses telekomunikasi seluruh wilayah Indonesia.

"Meski terjadi dinamika dalam anggota konsorsium proyek itu semuanya tetap berkomitmen proyek tetap dilaksanakan tahun ini," kata M. Nuh di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, dua pekan lalu pihaknya bertemu dengan empat anggota konsorsium proyek tersebut dan seluruhnya masih dengan komitmen awal merealisasikan proyek Palapa Ring.
Hingga kini, Menkominfo mengatakan, memang belum ada kepastian akan menambah anggota konsorsium atau tidak untuk menutupi kekurangan dana investasi.

"Sebenarnya kalau ada yang muncul lagi silakan tetapi yang jelas keempat anggota konsorsium ini tetap punya komitmen untuk meneruskan," katanya. Bahkan, kata Menteri, keempat anggota konsorsium tersebut sudah menyatakan diri sanggup mengeluarkan talangan dana investasi apabila ada anggota lain menyatakan mundur.

Dirampingkan

Hingga kini, pemerintah menyatakan masih menunggu hasil kajian konsorsium Palapa Ring terkait pelaksanaan proyek yang masih terkendala depresiasi nilai investasi. Sebelumnya, pemerintah menerima informasi dari konsorsium bahwa mega proyek tersebut tidak akan sama seperti disain awal tetapi dirampingkan akibat krisis finansial global.

Namun, Ketua Proyek Palapa Ring, Rakhmat Djunaedi, belum lama ini membantah hal itu.
"Proyek tidak dirampingkan masih dengan rencana awal tetapi kami masih membahasnya sampai saat ini," katanya.

Proyek Palapa Ring terkendala persoalan utama yaitu depresiasi nilai mata uang untuk investasi konsorsium yang mengacu pada rupiah. Semula jumlah dana yang dimiliki konsorsium proyek itu sebesar 180,4 juta dolar AS namun saat ini menyusut menjadi hanya sekitar 150,9 juta dolar AS akibat depresiasi nilai rupiah terhadap dolar.

Anggota konsorsium sedang terus menghitung ulang investasi untuk proyek itu termasuk mempertimbangkan disain yang memungkinkan. Untuk menutup penyusutan investasi yang mencapai sekitar 30 juta dolar AS ada beberapa opsi yang sebelumnya dipilih yaitu pembebasan pajak bea impor perangkat infrastruktur proyek atau mencari pinjaman dari negara lain.

Belum lama ini juga dikabarkan bahwa kekurangan dana investasi proyek Palapa Ring akan ditalangi menggunakan dana Universal Service Obligation (USO). Namun, pemerintah menyatakan masih melakukan konsolidasi yang disesuaikan dengan skema di lapangan. Pemerintah sendiri bertekad akan membentuk ICT Fund untuk membantu pelaksanaan proyek itu yang bentuknya tidak melulu layaknya lembaga.

Langkah lain yang mungkin dipilih adalah memberikan stimulus berupa pinjaman lunak kepada konsorsium proyek itu. Meskipun pemerintah hanya bersifat fasilitator dalam proyek Palapa Ring tetapi pemerintah berharap proyek dapat terealisasikan tahun ini. Proyek Palapa ring merupakan proyek strategis inisiatif pemerintah yang didanai oleh konsorsium yang beranggotakan PT Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat, PT Exelcomindo Pratama, dan PT Bakri Telecom.

Proyek membutuhkan investasi sebesar 180,4 juta dolar AS dengan konfigurasi panjang jaringan 4.450 km terdiri dari 3.850 km submarine cable dan 600 km inland cable.Sementara jumlah landing point 15 dan direncanakan bakal melintasi 21 kabupaten/kota di Indonesia bagian timur.

Realisasi Palapa Ring juga terancam mundur karena tertundanya waktu pesan untuk peralatan dari negara-negara produsen yang berakibat pada semakin lambatnya pengiriman alat dan infrastruktur untuk proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com