Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerus Stuxnet Manfaatkan Celah di Windows

Kompas.com - 02/11/2011, 08:53 WIB

KOMPAS.com - Program jahat berjulukan Duqu, diyakini menyebar dengan memanfaatkan celah di sistem operasi Windows. Duqu adalah penerus Stuxnet, virus pembobol pabrik nuklir.

Microsoft mengungkapkan bahwa pihak-pihak tak dikenal telah memanfaatkan sebuah celah pada sistem operasi Windows untuk menyebarkan program jahat itu. Celah ini tadinya tak diketahui oleh Microsoft.

"Kami sedang giat menyelesaikan isu ini dan akan segera merilis update keamanan bagi pengguna," sebut pernyataan resmi Microsoft.

Duqu awalnya diketahui pada Oktober 2011. Program jahat ini dikhawatirkan bisa menjadi ancaman cyber besar berikutnya setelah Stuxnet. Stuxnet menjadi perbincangan luas karena memiliki target spesifik pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran. Meski memiliki target spesifik, penyebaran Stuxnet meluas ke seluruh dunia.

Hingga kini masih misterius siapa pembuat Stuxnet dan apa motivasinya. Diduga Duqu juga berasal dari pihak yang sama. Dugaan itu muncul karena kode penyusun Duqu, menurut analisis, memiliki kode yang sama dengan Stuxnet. Duqu pun dikhawatirkan telah dirancang untuk menyerang infrastruktur kritis seperti pembangkit listrik, pengolah minyak, dan lainnya.

Peneliti dari Symantec, Kevin Haley, mengatakan Duqu disebar dengan memanfaatkan dokumen Microsoft Word. Saat masuk ke sebuah jaringan, Duqu akan secara aktif memburu data tertentu. Haley mengatakan ada dua kemungkinan di balik Duqu. Kemungkinan pertama, pembuat Duqu mendapatkan kode penyusun Stuxnet, entah secara baik-baik atau dengan mencuri. Kemungkinan kedua, Duqu dan Stuxnet dibuat oleh pihak yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com