Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon BlackBerry Ricuh, Pemerintah Risih

Kompas.com - 28/11/2011, 17:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kericuhan konsumen dalam membeli BlackBerry dengan diskon 50 persen turut membuat pemerintah risih. Penyelenggara dinilai gagal mengantisipasi ketertiban pembelian sehingga malah terjadi kericuhan.

Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Gatot S Dewa Broto menjelaskan, konsumen di Tanah Air selalu tergiur dengan tawaran produk diskon, tidak terkecuali produk terbaru BlackBerry 9790 Bellagio besutan Research in Motion (RIM).

"Perilaku konsumen kita cukup membuat kami risih. Setiap ada barang baru, masyarakat cenderung konsumtif," ungkap Gatot kepada Kompas.com, Senin (28/11/2011).

Gatot menyayangkan pihak penyelenggara yang hanya membatasi pembelian BlackBerry diskon sebanyak 1.000 unit, tetapi memberikan kesempatan kepada masyarakat melebihi kapasitas. Alhasil, calon pembeli pun membeludak dan tidak bisa diantisipasi.

Rencananya, penyelenggaraan kegiatan tersebut akan dilakukan selama tiga hari mulai dari 25 November 2011. Tetapi, dalam sehari saja penyelenggaraan diskon BlackBerry itu terpaksa dihentikan karena khawatir akan jatuhnya korban.

"Kami hanya berusaha melindungi konsumen. Paling tidak, RIM jangan hanya iming-iming diskon, tapi juga memperhatikan kesepakatan RIM dengan pemerintah yang selama ini belum dijalankan," tambahnya.

Selama ini, RIM masih memiliki tiga kesepakatan yang disebut pemerintah belum dijalankan. Kesepakatan tersebut adalah penyadapan terhadap BlackBerry, layanan purna jual, dan pembangunan server atau database/datacenter atau network aggregator. Pemerintah memasang tenggat waktu hingga 31 Desember 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com