Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 'Developer' Android Beralih Bikin Aplikasi Web

Kompas.com - 23/03/2012, 09:45 WIB

KOMPAS.com - Pengembang aplikasi (developer) Android menyebutkan kesulitan dalam menyusun coding aplikasi untuk Android. Beberapa dari mereka akhirnya beralih mengembangkan aplikasi web (web apps).

Sistem operasi Android ini pun secara perlahan mulai ditinggalkan oleh para pengembang aplikasinya.
 
Hasil survei triwulan rutin yang dilakukan perusahaan software open source Appcelerator dan lembaga riset IDC, mencatat, para responden developer yang mengatakan "sangat tertarik" dalam pemrograman di ponsel Android kini turun menjadi 78,6%.

Padahal, survei sebelumnya mencatat developer yang sangat tertarik dengan Android jumlahnya mencapai 83%.
 
Penurunan ketertarikan developer untuk mengembangkan aplikasi di tablet Android juga terjadi, dari sekitar 68,1% menjadi 65,9%. Mereka juga merasa kesulitan menyusun coding untuk aplikasi tablet Android.
 
Hal serupa juga dialami para pengembang aplikasi untuk sistem operasi perangkat mobile iOS dari Apple, meski penurunannya tidak sebesar Android.

Para developer yang sebelumnya tertarik membuat aplikasi iPad kini harus turun 88%, dari sebelumnya yang mencapai 91%. Sedangkan developer yang ingin membuat aplikasi iPhone ada sekitar 89%.
 
Menurut Mike King, pakar strategi perangkat mobile dari Appcelerator, faktor utama Android ditinggalkan oleh para developer adalah masalah fragmentasi.
 
Perbedaan ukuran layar dan resolusi pada perangkat Android, telah membuat tampilan aplikasi tidak konsisten sehingga membuat pengguna Android tidak mendapat pengalaman yang sama saat menggunakan aplikasi.
 
King menambahkan, fragmentasi telah menjadi konsekuensi mengingat Android merupakan sistem operasi terbuka yang diadopsi beragam vendor.
 
Kendati demikian, Google sebagai empunya Android masih memiliki developer independen yang terbilang banyak. Longok saja jumlah developer Windows Phone (Microsoft) yang baru mencatat angka 37%, sementara BlackBerry (RIM) hanya sekitar 16%.
 
Lalu, ke manakah para developer tersebut berpaling?
 
Ternyata, masih menurut hasil survey Appcelerator dan IDC, para developer itu beralih untuk mengembangkan aplikasi web yang dibangun menggunakan HTML, CSS dan JavaSript, lalu digunakan/dimainkan menggunakan browser.
 
Menurut survei, jumlah developer aplikasi web mencapai 67%. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan persentase developer tablet Android.
 
"Ini adalah respon terhadap fragmentasi di Android," tegas King.

Appcelerator/IDC - Q1/2012 Mobile Developer Report - 'Very interested' in developing for each platform

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com