Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TIK Belum Dioptimalkan

Kompas.com - 23/04/2012, 03:35 WIB

Depok, Kompas - Masyarakat adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama telepon seluler. Namun, tingkat adopsi dan penetrasi teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia belum dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas manusia atau proses belajar-mengajar.

”Mayoritas penduduk masih menganggap teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat konsumtif ketimbang alat produktif. Padahal, manfaatnya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama lewat pendidikan terbuka,” kata Zainal Arifin Hasibuan pada pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) berjudul ”Pemanfaatan Bersama Sumber Daya Pembelajaran Berbasis TIK dalam Pendidikan Terbuka” di Kampus UI Depok, Sabtu (21/4).

Menurut dia, pengguna teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama telepon seluler dan internet, di Indonesia meningkat tajam. Data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, jumlah pelanggan seluler di Indonesia tahun 2011 lebih dari 240 juta orang, naik 60 juta daripada tahun sebelumnya. Jumlah penduduk Indonesia 258 juta jiwa.

Adapun jumlah pengguna internet 55 juta orang tahun 2011, meningkat 13 juta dari tahun sebelumnya. Sebanyak 50-80 persen pengguna internet di kelompok umur 15-30 tahun.

Namun, sebagian besar konten dari luar negeri. ”Jika dibiarkan, Indonesia bisa dijajah lewat TIK. Padahal, TIK punya berbagai kapasitas canggih untuk proses pembelajaran,” urai Zainal, yang juga Wakil Ketua Tim Pelaksana Harian Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.

Solusi masalah

Menurut dia, pemanfaatan TIK bisa menjadi solusi mengatasi masalah kuantitas dan kualitas pendidikan nasional.

Kini, akses pendidikan belum terbuka bagi semua anak bangsa. Standar kualitas pendidikan pun masih relatif rendah. Pada jenjang pendidikan tinggi, lebih dari 50 persen program studi berakreditasi C. ”Pemanfaatan TIK sangat memungkinkan untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Zainal.

Berbagai studi mengonfirmasi, pemanfaatan TIK untuk mengembangkan pendidikan terbuka terus meluas dan memberi manfaat di berbagai belahan dunia. Ini juga mendorong terciptanya sistem pendidikan yang lebih merata dan adil.

Saat ini, gerakan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pendidikan digalakkan di kalangan guru. Gerakan ini digagas Konsorsium Gerakan Guru Melek Internet. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com