Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Inaicta 2012

Klungbot: Gabungan Angklung, Android, dan Kinect

Kompas.com - 16/09/2012, 10:42 WIB

oik yusuf/ kompas.com Klungbot, angklung robot yang bisa dimainkan dengan komputer, keyboard MIDI, perangkat Android, dan gerakan tangan di udara

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kreasi unik yang dapat dijumpai pada ajang INAICTA (Indonesia ICT Award) 2012 adalah robot angklung bernama "Klungbot" bikinan tim mahasiswa Teknik Fisika dari Institut Teknologi Bandung.

Sesuai namanya, Klungbot adalah sistem robot untuk memainkan angklung. Serangkaian alat musik bambu asal Jawa Barat ini dihubungkan dengan mekanisme tuas mekanik yang tersambung ke komputer sebagai unit pengendali.

Selain bisa memainkan lagu yang direkam secara otomatis, Klungbot juga bisa dikontrol oleh pengguna dengan memakai keyboard MIDI.

Tak hanya itu, Tim Klungbot membuat software player khusus bernama KlungDroid yang berjalan di perangkat Android sehingga Klungbot bisa pula dimainkan dari jarak jauh melalui koneksi jaringan tanpa kabel atau WiFi.

Tampilan software ini menyediakan tuts-tuts serupa keyboard MIDI sehingga cara memainkannya pun mirip.

Uniknya lagi, Tim Klungbot mengembangkan mekanisme pendeteksi gerakan untuk robot angklung ini. Perangkat yang digunakan adalah controller Kinect milik console game Xbox 360, dihubungkan dengan perangkat lunak "Klungnect".

klungbot-1
Controller Kinect digunakan untuk mendeteksi gerakan tangan di udara (oik yusuf/ kompas.com)

Alhasil, Klungbot mampu mendeteksi gerakan tangan dan jari penggunanya untuk menghasilkan nada layaknya konduktor.

Menurut teknisi tim Klungbot Seno Nugroho yang dijumpai Kompas Tekno di lokasi pagelaran INAICTA 2012, JCC, Sabtu (15/9/2012), Klungbot bisa mendeteksi gerakan lengan, siku, dan telapak tangan. "Jumlah gestur yang dikenali tak terbatas, tergantung pemrograman," ujarnya.

Sebelumnya, Klungbot pernah menjadi juara kategori Research & Development pada ajang INAICTA 2011. Robot angklung ini adalah hasil kreasi Karismanto Rahmadika, Krisna Diastama, Fariza Dian Prasetya, Sutriyana, dan Sholeh Taryana. Idenya dicetuskan oleh Eko Mursito, dosen Teknik Fisika ITB.

Menurut Seno, Klungbot sudah mulai ditawarkan secara komersial. "Sejauh ini pembelinya sudah ada dua hotel di Bandung," jelasnya. Harga yang dibanderol adalah 30 jutaan untui unit lengkap dengan jangkauan nada 6 oktaf. Ada juga varian 1 oktaf dengan harga 5 jutaan. "Ada juga yang sewa, misalnya untuk pameran atau acara ulang tahun perusahaan."

Klungbot yang dibuat atas kerja sama Saung Udji dan Astra ini rencananya akan mulai diproduksi massal bulan Oktober mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com