SANUR, KOMPAS.com - Makanan khas daerah menjadi salah satu yang dicari wisatawan saat berwisata di suatu daerah. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kuliner yang unik. Sayangnya, tak semua kabupaten dan kota menampilkan kekayaan kuliner kepada turis.
"Sekarang kami di Pemprov (pemerintah provinsi) mencanangkan makanan lokal. Seperti di Sumba, memang kalau seperti rumah makan belum kelihatan, tapi makanan kering sudah ada di toko-toko lokal," ungkap Johnny Thedens dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT saat acara Direct Promotion Pariwisata NTT di Sanur, Bali, Senin (17/9/2012).
Ia mengakui masih belum banyak rumah makan yang menyajikan makanan khas masing-masing daerah di NTT. Namun, sudah ada beberapa rumah makan yang menyajikan kuliner khas di Kupang, terutama kuliner ikan.
"NTT memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Bumbunya tapi kurang, masakan NTT kalau kata turis itu Polinesian style, jadi ikan ditangkap langsung dibakar atau dimasak," kata Amos Lillo dari Forum Pariwisata NTT.
Padahal, lanjutnya, kuliner NTT tak selalu tentang ikan, namun menghadirkan makanan yang sangat unik, sebut saja seperti pengunaan bunga pepaya dan daging asap yang disebut sei.
"Ekonomi kreatif mendukung pariwisata, salah satunya kuliner. Kalau saya datang ke suatu daerah, saya pasti ingin menikmati kuliner aslinya," kata Sekditjen Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fathul Bahri.
Oleh karena itu, Amos berharap setiap daerah dapat mengembangkan kuliner khas untuk bisa dinikmati wisatawan mancanegara.