Melalui layanan "Facebook Premium" ini, pengguna akan mendapatkan beberapa keuntungan. Salah satunya, pengguna tidak akan melihat lagi adanya iklan selama masa berlangganan.
"Saya memiliki ide untuk Facebook. Mereka dapat menawarkan Facebook Premium. Dengan 10 dollar AS per bulan, pengguna yang benar-benar mencintai Facebook (dan mampu tentunya), dapat tidak melihat iklan," kata Stone, seperti dikutip dari The Next Web, Senin (22/7/2013).
Menurut Stone, dengan adanya layanan premium semacam ini, Facebook dapat meningkatkan pendapatan dengan sangat drastis.
"Jika 10 persen pengguna Facebook menggunakan layanan ini, Facebook akan mendapatkan pendapatan 1 miliar dollar AS per bulan. Tidak terlalu buruk," ujarnya.
Stone berani menyarankan ide bisnis seperti ini, setelah berkaca kepada kesuksesan Pandora, layanan radio internet asal AS. Pandora berhasil meningkatkan pendapatan berkat layanan premium.
"Dari semua pendapatan Pandora, peningkatan tahunan terbesar (peningkatan 114 persen) melalui langganan, orang-orang membayar biaya bulanan untuk pengalaman tanpa iklan," katanya.
Akankah Facebook menerima saran dari Stone? Tampaknya tidak. Hingga saat ini, sama dengan Twitter, Facebook masih enggan untuk menaruh label harga di layanan mereka. Saat ini, baik Facebook maupun Twitter, masih bergantung banyak terhadap iklan untuk mendapatkan pemasukan.
Selain itu, Facebook sudah menyatakan sikapnya mengenai hal tersebut di halaman depan situs mereka: It's free and always will be (Ini gratis dan akan terus gratis).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.