Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Software Ini Baru Rilis Setelah 54 Tahun

Kompas.com - 11/06/2014, 10:15 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Tampilan OpenXanadu

KOMPAS.com - Project Xanadu adalah konsep publikasi dokumen elektronik secara interaktif melalui komputer yang awalnya mulai dikembangkan pada tahun 1960. Namun, piranti lunak ini berkali-kali mengalami penundaan dan tak kunjung dilepas ke pasaran.

Hingga akhirnya, The Guardian melaporkan bahwa Xanadu telah diperkenalkan ke publik tanpa disertai banyak kehebohan di Universitas Chapman, Amerika Serikat, pada akhir April 2014 lalu.

Jeda waktu selama 54 tahun itu menjadikan Xanadu sebagai software yang paling telat dirilis sepanjang sejarah.

Ted Nelson, pengembang awal Xanadu, adalah pencetus istilah "hypertext" (tautan/ link) di mana sepotong bagian teks dokumen bisa di-klik untuk menuju ke bagian dokumen lain. Isitilah ini diabadikan sebagai awalan  "ht" di prefix internet "http".

Xanadu sendiri adalah proyek hypertext pertama di dunia. Software ini memungkinkan pengguna membuat dokumen yang terkait melalui tautan dua arah ke sumber -sumber. Meskipun sumber mengalami pembaruan, tautan tadi tak akan berubah menjadi broken link, tidak seperti model link satu arah yang ada sekarang.

Xanadu hampir menjadi sistem manajemen informasi yang digunakan di internet, namun kalah cepat dari World Wide Web bikinan Tim Berners-Lee pada akhir dekade 80-an.

Versi Xanadu yang dipublikasikan pada akhir April lalu bernama OpenXanadu. Bentuknya adalah dokumen sederhana yang dibuat berdasarkan kutipan-kutipan dari delapan sumber disertai tautan ala Xanadu.

Meski tak jadi diadopsi sebagaii protokol hypertext di internet, Nelson mengatakan bahwa Xanadu masih bisa dipakai untuk format lain. "Kami masih dapat berkompetisi dengan PDF yang menyimulasikan kertas, dengan menunjukkan koneksi ke teks," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com