KOMPAS.com - Harga produk-produk Xiaomi bisa ditekan lebih murah dari pesaing antara lain karena pabrikan Tiongkok ini bergantung pada penjualan secara langsung ke pembeli lewat jalur e-commerce.
Di Indonesia pun, Vice President Global Xiaomi Hugo Barra mengatakan pihaknya tak berminat menjual secara offline lewat toko fisik, tapi melalui toko online Lazada yang ditunjuk sebagai mitra pemasaran.
Untuk menyiasati angka penetrasi kartu kredit yang masih rendah, Barra menjelaskan bahwa Xiaomi mengandalkan metode lain. “Yaitu cash-on-delivery (COD) bersama mitra kami, Lazada,” kata Barra ketika ditemui usai acara peluncuran Xiaomi Redmi 1S di Jakarta, Rabu (27/8/2014) kemarin.
Menurut Barra, pihaknya menerapkan strategi serupa di negara-negara berkembang lain, seperti India, di mana hampir seluruh pembelian online disebutnya dilakukan secara COD.
“Begitupun di Filipina, mayoritas COD. Di Malaysia kami mencatat presentasi pembelian dengan kartu kredit lebih tinggi. Sebaliknya, di Singapura dan Hong Kong, kartu kredit mendominasi,” jelas Barra.
Lain di Asia, lain di Brazil. Saat menyinggung negara kampung halamannya ini, Barra mengatakan bahwa transaksi kebanyakan dilakukan bukan melalui kartu kredit ataupun COD.
“Soalnya, di sana penetrasi kartu kredit rendah, sedangkan membawa uang kas kemana-mana terlalu berbahaya. Maka yang diandalkan adalah transfer bank,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.