Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2014, 09:36 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Ilustrasi ponsel Xiaomi

KOMPAS.com - Nama Xiaomi belakangan semakin sering terdengar di industri gadget. Pabrikan asal Tiongkok itu dikenal dengan produk-produknya yang menawarkan spesifikasi mumpuni dengan harga terjangkau.

Tak pelak, hal ini membuat Xiaomi berhasil meraih popularitas dalam waktu singkat semenjak didirikan pada 2010, hingga menjadi pabrikan ponsel ketiga terbesar di Tiongkok dan mengancam para pemain besar di pasar internasional.

"Hanya dibutuhkan empat tahun untuk bertumbuh dari 100 pengguna MIUI (antarmuka Android pada perangkat Xiaomi) pertama hingga mencapai angka 70 juta," ujar pendiri sekaligus Presiden Xiaomi, Lin Bin, dalam acara peluncuran Xiaomi Redmi 1S di Jakarta, Rabu (27/8/2014). Apa yang menjadi rahasia kesuksesan Xiaomi? Lin Bin sedikit berbagi cerita.

Alkisah, dua tahun lalu, para pendiri Xiaomi sedang mencari cara untuk mempromosikan produknya. Terinspirasi oleh sebuah film besutan sutradara asal Taiwan, mereka kemudian berfoto bareng, lalu membubuhi tulisan promosi produk Xiaomi di bagian atasnya. Foto tersebut lantas disebarluaskan lewat layanan micro blogging Weibo yang populer di Tiongkok.

Penggunaan media sosial ini ternyata sangat efektif dalam mendongkrak popularitas dan penjualan Xiaomi. Lin Bin mencatat, dalam waktu kurang dari 24 jam, posting tersebut di-share lebih dari 2 juta kali, dikomentari lebih dari 900 ribu kali, dan diklaim membuat 150 ribu ponsel Xiomi terjual dalam 10 menit.

"Bagusnya lagi, kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk membiayai itu," ujar  Lin Bin senang.

Xiaomi disebutnya tidak mengandalkan medium iklan konvensional, atau budget Marketing besar demi menjual produk. "Kami adalah perusahaan internet. Kami menjual produk melalui media sosial," tambahnya. Alhasil, biaya marketing pun bisa ditekan.

Lin Bin mengatakan pihaknya bakal menerapkan strategi yang sama di Indonesia, hanya saja dengan menggunakan media sosial berbeda seperti Facebook atau Twitter.

Pemasaran online

Mengenai harga yang kompetitif dari Xiaomi itu, Vice President Xiaomi Global Hugo Barra menambahkan bahwa kuncinya adalah penjualan yang dilakukan murni secara online.

"Kalau menjual lewat toko retail, banyak biaya lain-lain yang menambah mahal harga produk. Sementara kalau secara online hanya perlu memikirkan ongkos pengiriman saja," katanya saat ditemui usai acara.

Pemasaran lewat jalur online inilah, lanjut Barra, yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa Xiaomi bisa menawarkan produk dengan harga lebih murah dibandingkan tawaran yang sekelas dari kompetitor.

oik yusuf/ kompas.com
Tabel perbandingan harga, spesifikasi, dan performa Xiaomi Redmi 1S dan pesaing-pesaingnya yang ditampilkan oleh Vice President Xiaomi Global Hugo Barra dalam acara peluncuran Redmi 1S di Jakarta, Rabu (27/8/2014)

Dia mencontohkan Xiaomi Redmi 1S, ponsel dengan prosesor quad-core Snapdragon 400 1,6 GHz yang dipasarkan dengan harga Rp 1,5 juta di Indonesia.

Barra memasukkan smartphone itu dalam sebuah tablel bersama dengan model-model smartphone pesaing yang dianggap sebagai rival Redmi 1S, macam Motorola Moto G, Sony Xperia M2, Asus Zenfone 5, hingga Oppo Find 5 Mini.

Terlihat bahwa Redmi 1S menduduki posisi paling rendah dalam hal harga jual alias paling murah “Padahal, kinerjanya hampir menyamai Nexus 5 yang dijual jauh lebih mahal dan duduk di posisi teratas soal performa,” ujar Barra, mengacu pada skor benchmark AnTuTu Redmi 1S yang mencapai kisaran 21.000, mendekati Nexus 5 yang mengasilkan 23.000 poin.

Sesuai dengan prinsipnya memasarkan produk lewat jalur e-commerce, di Indonesia, Xiaomi bekerja sama dengan toko online Lazada. Pabrikan Tiongkok ini juga bermitra dengan Erajaya dan Trikomsel untuk menyediakan jaringan servis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com