Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incaran Baru Simpati, "Profesional Haus Data"

Kompas.com - 02/09/2014, 15:26 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini Simpati menempatkan diri sebagai produk Telkomsel yang mendukung gaya hidup, segmen yang disasarnya pun terbilang luas. Sekarang, Simpati mengubah strateginya untuk mengincar "profesional haus data".

Hal itu dilakukan melalui kampanye bertajuk "Your Everyday Discoveries". Kampanye ini menggugah pelanggan Simpati dan pengguna internet pada umumnya, untuk berbagi hal-hal menarik yang mereka temukan sehari-hari.

"Kami mencoba menyeimbangkan istilah discovery dengan kata-kata everyday. Sehingga diharapkan discovery tidak diartikan sebagai penemuan yang dilakukan di laboratorium atau melalui penjelajahan di hutan belantara saja, tapi apa yang bisa kita temukan setiap hari," ujar Rajasa Adhi Pamungkas, Manager SimPati Marketing Communications, dalam gelaran pers di Gedung Telkomsel, Wisma Mulia, Jakarta (2/9/2014).

Hal itu pun, lanjutnya, tercermin dalam materi iklan Telkomsel di televisi yang menampilkan sosok "reporter". Dalam hal ini yang dimaksud adalah orang-orang biasa yang aktif berbagi hal-hal menarik dan berguna melalui internet, utamanya media sosial.

"Profesional Haus Data"

Di acara yang sama, Abdullah Fahmi, General Manager Prepaid Marketing Communications, Telkomsel, mengakui bahwa segmen yang diincar Simpati kali ini memang terbilang spesifik. Apalagi dibandingkan dengan pengguna Simpati selama ini.

Fahmi mengatakan segmen "profesional haus data" yang dimaksud adalah mereka yang tergolong pekerja profesional atau pengusaha muda yang menggunakan internet bukan hanya karena terpaksa oleh pekerjaannya. Namun, mereka adalah pengguna internet yang dengan sengaja memanfaatkan internet untuk keseharian, baik untuk kerja maupun bersenang-senang.

Saat ini, ujar Fahmi, Simpati memiliki sekitar 62 juta pelanggan (semester pertama, 2014). Dari jumlah itu, 40 persennya diperkirakan ada di segmen yang mereka incar ini.

"Memang belum dominan, namun ini ada unsur aspirasinya juga. Kami melihat ke depannya, ini adalah segmen yang akan berpengaruh besar. Kami ingin Simpati menjadi brand yang relevan bagi mereka," tukas Fahmi.

Apa untungnya?

Sepintas mungkin agak aneh melihat Telkomsel hanya menyasar segmen yang saat ini jumlahnya baru 40 persen dari pengguna yang ada. Namun, jika ditilik lebih dalam, rupanya ada alasan ekonomis.

Fahmi menuturkan, pelanggan Simpati saat ini memiliki Average Revenue per User (ARPU) Rp 47.000. Sedangkan Telkomsel secara umum (campuran) memiliki ARPU Rp 37.000.

Nah, untuk kalangan "profesional haus data" ini, ARPU-nya mencapai Rp 110.000. Jelas ini merupakan target yang menggiurkan untuk menjadi sasaran komunikasi pemasaran. Apalagi jika jumlahnya bertambah.

Fahmi mengatakan hal ini bukan berarti pelanggan Simpati di luar segmen tersebut akan diabaikan. "Mereka akan tetap kami sasar dengan microcampaign, langsung ke pelanggan sesuai kebutuhan mereka. Misalnya dengan promo tarif murah atau SMS," tuturnya.

Saat ini, Simpati disebutkan memiliki kontribusi kurang lebih 60 persen dari pendapatan produk-produk prabayar Telkomsel (tidak termasuk Loop). Sedangkan, Kartu As berada di kisaran 40 persen, dengan jumlah pelanggan 65 juta dan ARPU Rp 25.000-30.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com