Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Manfaat Menggunakan Domain .id Menurut Menkominfo

Kompas.com - 07/04/2015, 13:34 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana untuk mendorong penggunaan domain web .di (dot id) bagi pelaku internet di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara telah mengonfirmasi hal tersebut.

Menurut Rudiantara, ada beberapa benefit atau keuntungan yang bisa didapatkan jika domain web .id semakin banyak dipakai.

"Manfaatnya banyak, salah satunya dari sisi kecepatan," ujar Rudiantara saat dijumpai KompasTekno di Hotel Atlet Century Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Ditambahkannya, secara teoritis jika menggunakan domain .id dan hosting server dari dalam negeri, maka akses situs akan lebih cepat.

"Yang kedua, ada penghematan dari bandwidth internasional," demikian kata pria yang kerap disapa Chief RA itu.

Menurut RA, bandwidth internasional memang masih akan dipakai saat seseorang dari luar akan mengakses situs-situs di dalam negeri, namun menurutnya mayoritas transaksi tetap akan terjadi di dalam negeri.

Sebelumnya, wacana pengadaan satu juta domain web .id itu dilontarkan Rudiantara pada Senin (6/4/2015) di kantor Kemenkominfo. Rudiantara mengatakan siap menggelontorkan dana Rp 50 miliar untuk mewujudkan program tersebut.

"Kita rekomendasikan untuk pakai .id, kalau 2016 nanti kita berikan sejuta domain .id, dananya Rp 50 miliar, coba hitung berapa saving bandwidth-nya kalau yang menggunakan .com pindah ke sini," ujar RA.

Benarkah Hemat Bandwidth?

Penghematan bandwidth yang dimaksud teorinya akan terjadi saat resolving DNS, yaitu ketika sistem melakukan "pencarian" lokasi sesungguhnya dari situs tersebut (menerjemahkan dari alamat www.kompas.com ke alamat IP tertentu, misalnya). Jika diakses dari dalam negeri, resolving DNS untuk alamat .id seharusnya sepenuhnya di Indonesia.

Namun, apakah resolving DNS untuk .com dan domain berakhiran lainnya harus dilakukan ke luar negeri? Jawabannya tidak sesederhana itu. Terkadang, "pencarian" DNS itu bisa dilakukan pada local cache saja. Tergantung situasi dan kondisi.

Penghematan yang lebih besar boleh diduga akan terjadi pada saat kontennya juga di-hosting di Indonesia. Nah, dengan makin maraknya teknologi berbasis cloud -- termasuk untuk layanan content delivery network -- lokasi konten juga kadang menjadi tidak pasti.

Bisa jadi, konten yang diinginkan ada di lokasi penyedia cloud computing yang ada di luar negeri. Atau, bisa saja penyedia layanan komputasi awan itu sudah memiliki server lokal, demi mengejar kecepatan misalnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com