Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review: Huawei P9 Lite, Desain Mewah Kamera Menengah

Kompas.com - 11/10/2016, 09:37 WIB
Oik Yusuf

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu lalu, Huawei meresmikan kehadiran ponsel terbarunya di Indonesia, P9 Lite. Produk ini duduk di papan tengah, di bawah sang “kakak” yang bernama sama, tapi tanpa embel-embel “Lite”.

Dari segi desain, tampilan keduanya bisa dikatakan mirip. Namun ada beberapa perbedaan penting seperti absennya teknologi kamera ganda yang menjadi ciri khas P9 sebagai flagship dari Huawei.

Jeroan P9 Lite juga berbeda dan lebih sesuai untuk segmen harga mid-range. Seperti apa versi “ringan” dari P9 ini? Simak selengkapnya dalam ulasan KompasTekno berikut.

Desain

Sisi depan Huawei P9 Lite sangat mirip dengan P9. Keduanya sama-sama mengusung rancangan bebas tombol fisik dengan virtual button untuk keperluan navigasi yang disematkan dalam tampilan antarmuka OS.

Letak ketiga tombol “back”, “home”, dan “multitasking” ini persis di atas logo “Huawei” di bagian dagu perangkat. Keseluruhan sisi depan dilapis kaca sehingga tampak mengilap, menutupi panel layar yang berdiagonal 5,2 inci.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Bagian belakang Huawei P9 Lite warna hitam

Layar tersebut merupakan tipe IPS LCD dengan resolusi full-HD (1.920 x 1.080) yang mulai jamak ditemukan di perangkat Android kelas menengah.

Kualitas tampilannya mumpuni, dengan warna-warna cemerlang dan kontras tinggi meskipun bukan dari jenis OLED.

Menengok bagian belakang, barulah mulai tampak perbedaan yang kentara. Baik P9 maupun P9 Lite memiliki garis hitam di sisi atas punggung yang memuat modul kamera.

Tapi, pada P9 Lite, hanya tampak satu buah kamera 13 megapiksel dengan LED flash. Tak seperti sang kakak yang dibekali teknologi kamera ganda melalui kerja sama dengan Leica, sang pabrikan kamera ternama asal Jerman.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Sisi kanan Huawei P9 Lite memuat tombpl daya dan pengatur volume.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Laci kartu SIM terbuat dari bahan logam sehingga kokoh. Terdapat dua slot kartu, namun slot pertama merangkap sebagai tempat untuk kartu micro-SD sehingga pengguna hanya bisa memilih antara menggunakan SIM card kedua atau micro-SD.

Punggung P9 Lite ini terbuat dari plastik polikarbonat dengan tekstur kesat sehingga tidak terasa licin saat berada dalam genggaman. Di tengahnya terdapat pemindai sidik jari berbentuk persegi.

Frame pinggiran Huawei P9 terbuat dari bahan logam sehingga memberikan kesan premium layaknya ponsel flagship, meski material ini sebenarnya sudah mulai banyak digunakan ponsel kelas menengah, seperti halnya layar full-HD.

Huawei memilih untuk tetap setia dengan port micro-USB tipe lama, bukan USB type-C terbaru. Hal ini agaknya dimaksudkan supaya pemilik P9 Lite tidak kerepotan dalam mencari kabel atau charger untuk perangkatnya.

Sayang, ponsel ini tidak mendukung penggunaan USB OTG untuk menancapkan dan membaca-tulis media penyimpanan langsung lewat konektor micro-USB.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Sisi bawah (kiri) dan sisi atas dari Huawei P9 Lite.

Port micro-USB yang terletak di sisi bawah ini diapit oleh sepasang grill speaker. Adapun colokan jack audio 3,5 mm bertengger di sisi atas perangkat.

Secara umum, boleh dibilang Huawei P9 Lite memiliki build quality yang baik dan tidak terasa murahan. Jenis material yang digunakan dan desainnya memberikan kesan mewah. Bodinya sendiri terasa padat dan kokoh ketika digenggam.

Software dan kinerja

Huawei P9 Lite menjalankan Android 6.0 Marshmallow yang dilapis antarmuka EMUI ala Huawei. Tampilannya cenderung sederhana, tanpa app drawer sebagai penampung aplikasi.

Sebaliknya, aneka icon dan widget ditempatkan langsung di layar home screen sehingga bisa langsung dimanipulasi atau dihapus.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Tampilan antarmuka home screen Huawei P9 Lite.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Tampilan antarmuka Huawei P9 lite.

Secara default, P9 Lite datang dengan sejumlah aplikasi bawaan, seperti software kesehatan untuk memonitor aktivitas.

Sayangnya, aplikasi-aplikasi pre-loaded ini cukup memakan kapasitas media internal yang hanya 16 GB sehingga hanya tersisa lebih kurang 10 GB saja.

Satu hal yang menarik dari P9 Lite adalah pemindai sidik jarinya yang bukan hanya berguna untuk mengunci layar saja, tapi juga melakukan beberapa tugas lain. Fungsinya dalam hal ini mirip dengan touchpad.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Fingerprint scanner pada Huawei P9 Lite bisa dipakai untuk melakukan beberapa hal lain di samping membuka kunci perangkat.

Pengguna bisa menyapukan jari dari sisi atas pemindai sidik jari ke bawah untuk memunculkan window notifikasi pada layar. Bisa juga untuk mengambil selfie dan menggulir gambar di gallery.

Dapur pacu P9 Lite diperkuat prosesor octa-core Kirin 650 buatan HiSilicon, dengan 4 core Cortex-A53 2 GHz, 4 core Cortex-A53 1,7 GHz, dan GPUMali T830MP2. Berbekal chip ini, P9 Lite mendukung koneksi 4G LTE Cat. 6 dengan kecepatan download hingga 300 Mbps.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Screenshot CPU Z atas chip Kirin 650 yang tertanam pada Huawei P9 Lite.
Kinerjanya kurang lebih setara dengan Qualcom Snapdragon 625 yang sama-sama duduk di papan tengah, sudah memadai untuk penggunaan sehari-hari seperti bermedia sosial, browsing, dan bermain game yang tidak terlalu berat.

Chip tersebut dipadukan dengan RAM 3 GB yang memberikan ruang cukup untuk multitasking. Memori internal sebesar 16 GB agak membatasi, tapi setidaknya pengguna masih bisa menambah ruang penyimpanan micro-SD hingga 128 GB.

Baterai P9 Lite berkapasitas 3.000 mAh dan kuat untuk menyalakan perangkat selama seharian beraktivitas.

Kamera

Untuk sektor kamera, Huawei P9 Lite dibekali unit penangkap gambar utama dengan sensor sony IMX214 13 megapiksel dan lensa berbukaan f/2.0. Kualitasnya terbilang standar untuk ukuran ponsel mid-range.

Beberapa opsi pengaturan parameter pengambulan gambar pada aplikasi kamera bawaan P9 Lite. Terdapat fitur Ultra Snapshot untuk menjalankan kamera secara instan dengan menekan tombol volume Down sebanyak dua kali.

Saat cahaya berlimpah di kondisi luar ruangan, kamera P9 Lite sanggup menangkap gambar berkualitas dengan sturasi warna dan kontras yang tinggi, meski belum bisa menyamai ponsel high-end seperti sang kakak, P9, yang berembel-embel “Leica”.

Hasil jepretannya lekas menurun ketika ganti berada di situasi low-light, baik di dalam ruangan maupun temaram cahaya malam.

Ketika tingkat cahaya sangat rendah, tangkapan gambar P9 Lite terlihat buram seperti cat air karena tingginya noise dan mekanisme noise reduction yang dipaksa bekerja keras untuk meredam bintik-bintik.

Seperti mayoritas ponsel lain di kelasnya, kamera kamera P9 Lite belum dilengkapi optical image stabilizer sehingga pengguna mesti menjaga ponsel sestabil mungkin dalam situasi low-light agar gambar tidak tampak kabur karena goyangan.

Kamera depan P9 Lite yang memiliki resolusi 8 megapiksel berkualitas cukup baik. Cakupan bidang pandangnya tak terlalu lebar, tapi setting default sudah membuahkan hasil yang memuaskan.

Beberapa contoh jepretan P9 Lite bisa dilihat dalam rangkaian foto di bawah.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 Lite di kondisi outdoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 Lite di kondisi indoor.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto Huawei P9 Lite di kondisi malam hari.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Contoh hasil foto kamera depan Huawei P9 Lite di kondisi outdoor (kiri) dan indoor.

Kesimpulan

Meski menyandang “nama besar” sang kakak, Huawei P9 Lite sejatinya adalah ponsel kelas menengah. Spesifikasi produk ini pun disesuaikan dengan memakai hardware mid-range.

Lapisan luar P9 Lite tampak meyakinkan, dengan kualitas konstruksi yang kokoh, berpadu layar dengan tampilan memukau yang tak kalah dari ponsel high-end.

Kelengkapan lain berupa pemindai sidik yang mulai banyak disematkan di ponsel-ponsel mid-range tak lupa hadir.

Kapasitas memori internal sebesar 16 GB terasa agak membatasi dan bakal habis dengan cepat termakan aneka aplikasi dan konten multimedia masa kini yang berukuran besar.

Kemampuan kamera P9 Lite termasuk standar untuk ukuran ponsel mid-range, begitu pula dengan fitur-fitur lainnya. Tak ada sesuatu yang sangat menonjol untuk menjadi diferensiasi.

Huawei P9 Lite sudah bisa dibeli seharga Rp 3,8 juta di sejumlah situs e-commerce Indonesia. Cukup kompetitif dibandingkan para pesaingnya di kelas yang sama.

Huawei P9 Lite

Kelebihan:
+ Bodi kokoh dengan desain menarik
+ Tampilan layar berkualitas tinggi

Kekurangan:
- Media penyimpanan internal hanya 16 GB
- Tak mendukung USB OTG

Spesifikasi

Nama Resmi Huawei P9 Lite
Faktor Bentuk Full-touchscreen
Ukuran dan Jenis Layar 5,2 inci, 1.920 x 1.080 piksel (424 ppi), IPS LCD
Dimensi Fisik 146,8 x 72,6 x 7,5 mm
Berat 147 gram
Prosesor HiSilicon Kirin 650, 4 core Cortex-A53 2.0 GHz + 4 core Cortex-A53 1,7 GHz, GPU Mali-T830MP2
RAM 3 GB
Media Internal 16 GB
Slot micro-SD Hingga 128 GB (menggunakan slot SIM 2)
Kamera Utama 13 Megapixel f/2.0 dengan LED flash
Kamera Depan 8 Megapixel f/2.0
Kapasitas Baterai 3.000 mAh
Jaringan Seluler GSM/ 3G HSPA/ 4G LTE
Konektor USB micro-USB
GPS Ya, dengan dukungan A-GPS, GLONASS
Konektivitas Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi Direct, NFC, Bluetooth 4.1, jack audio 3,5 mm
Fitur lain Accelerometer, gyroscope, proximity sensor, kompas, pemindai sidik jari, radio FM
Sistem Operasi Android 6.0 Marshmallow, antarmuka EMUI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com