Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Sebut AI Bisa Memicu Perang Dunia III

Kompas.com - 05/09/2017, 12:03 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - Pengembangan program kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) semakin mengemuka di dunia teknologi. Presiden Rusia Vladimir Putin ikut berkomentar dengan menyebutkan bahwa AI bakal memiliki implikasi besar bagi umat manusia.

“(AI) Menawarkan peluang yang sangat besar, tapi juga ancaman yang sulit diprediksi. Negara manapun yang memimpin dalam hal ini (pengembangan AI) bakal menguasai dunia,” sebut Putin dalam sebuah siaran kepada mahasiswa Rusia, pekan lalu.

Pernyataan Vladimir Putin memancing reaksi dari Elon Musk, tokoh teknologi yang dikenal memiliki kekhawatiran bahwa pengembangan AI yang tak terkendali bisa membawa akibat buruk bagi masa depan dunia.

Dalam sebuah tweet, Elon Musk, sang pendiri Tesla dan Space X, memprediksi bahwa negara-negara adidaya akan terlibat perlombaan memuat AI. Menurut dia, hal tersebut bisa memicu perang besar.

Baca: Elon Musk Sebut AI Jauh Lebih Berbahaya dari Korea Utara

“Sudah dimulai. China, Rusia, negara-negara dengan kemampuan tinggi soal ilmu komputer. Kompetisi membuat AI yang superior di taraf nasional kemungkinan besar bisa memicu perang dunia 3,” kicau Elon Musk, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (5/9/2017).


Elon Musk mengatakan, nantinya pemincu perang dunia III bukanlah negara-negara pembuat AI, melainkan program AI itu sendiri. Macam di film Terminator, AI bisa saja memutuskan untuk menyerang negara lain, setidaknya begitu menurut Elon Musk.

Pihak pemerintah pun, lanjut Elon Musk, tidak perlu merasa tertinggal karena AI kebanyakan dikembangkan perusahaan swasta seperti Google dan Facebook. Ini karena perusahaan-perusahaan itu bisa saja dipaksa menyerahkan teknologinya ke pemerintah apabila dirasa perlu dan mendesak.

Di dunia teknologi, Elon Musk dikenal sebagai sosok yang menentang pengembangan AI secara serampangan dan tak teregulasi. Dia, misalnya, mendesak agar pemerintah AS menerapkan aturan-aturan untuk “melindungi publik” dari potensi ancaman AI bagi kehidupan manusia.

Elon Musk menjalankan inisiatif OpenAI yang mendorong pengembangan AI secara terbuka agar dapat diawasi publik. Dia juga memiliki Neuralink yang mencari cara untuk menggabungkan AI dengan otak manusia, agar manusia tetap kompetitif di tengah pengembangan AI yang semakin maju.

Sikap Elon Musk boleh dibilang berseberangan dengan sejumlah tokoh teknologi lain yang mendukung pengembangan AI, seperti misalnya pendiri Facebook Mark Zuckerberg yang pernah menyebut Elon Musk “tidak bertanggung jawab” karena terus menerus menakut-nakuti publik soal AI.

Baca: Zuckerberg dan Elon Iron Man Musk Adu Mulut di Internet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber TechCrunch
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com