Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tren Teknologi yang Diramalkan "Booming" Tahun Ini

Kompas.com - 09/01/2018, 20:08 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis


Teknologi ini dinilai sebagai hal yang cukup potensial jika digunakan untuk masa depan. Saking potensialnya, dua raksasa teknologi, Google dan Apple berlomba untuk menciptakan AR terbaiknya melalui ARCore dan ARkit.

Asisten suara

Tren asisten suara banyak diterapkan tahun 2017. Sejumlah perusahaan seperti teknologi sepeti Alexa dari Amazon, Cortana dari Microsoft dan Siri dari Apple mewarnai pasar asisten suara tahun lalu.

Seperti asisten pada umumnya, asisten suara mampu membantu pengguna perangkat melakukan banyak hal sesuai dengan kebutuhannya. Ia dapat membantu mengatur jadwal, membuat panggilan, serta menulis pesan singkat berasarkan perintah suara dari pemilik perangkat.

Di tahun 2018, pamor asisten suara diprediksi tidak akan meredup. Sebab penggabungan antara dunia digital dengan pekerjaan nyata merupakan hal praktis yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Belum lagi jika mengingat sejumlah perusahaan pencipta asisten suara adalah perusahaan besar yang haus akan inovasi. Bisa jadi fitur asisten suara bakal diperbarui, sehingga dapat melakukan lebih banyak perintah.

Internet of Things (IoT)

Dinamika serta perilaku masyarakat yang semakin dinamis berdampak pada perkembangan Internet of Things (IoT). Dari segi pemanfaatannya, IoT memiliki banyak peluang di tahun 2018. Baik untuk pengguna umum atau bisnis.

Hingga saat ini, sejumlah perusahaan telah menggunakan layanan berbasis Internet of Things untuk mempermudah transaksi data. Di Indonesia sendiri, perusahaan penggiat layanan IoT kian bertambah. Hal ini menandakan bahwa permintaan Internet of Things di Indonesia kian tumbuh.

Belum lagi jika mengetahui fakta bahwa semua hal saat ini dapat dilakukan dari jarak jauh dan dipantau melalui smartphone. Berdasarkan informasi dari Harian Kompas yang terbit pada Rabu (18/7/2017), pertumbuhan IoT mengalami kenaikan sebesar 20 persen per tahunnya. Angka ini bakal mencapai puncaknya pada 2020 dengan angka distribusi mencapai 15,5 miliar unit.

Gagasan mengenai Internet of Things sebetulnya telah muncul sejak lama. Namun, asimilasi baru diterapkan sejak dua tahun belakangan dan mulai terlihat sejak 2017.

Migrasi dari Cloud ke Edge Computing

Ledakan kebutuhan akan Internet of Things menyebabkan sejumlah data center kekurangan kapasitas penyimpanan. Tingginya angka transaksi data menyebabkan tingginya beban yang ditopang oleh data center. Karenanya, beberapa waktu belakangan terjadi kasus penurunan kecepatan transaski data.

Teknologi edge computing merupakan teknologi baru yang dapat menggantikan sistem komputasi awan (cloud). Sebab edge computing mampu mendistribusikan data lebih cepat, sehingga mengurangi waktu transaksi hingga 10 kali lipatnya.

Meski sistem komputasi awan masih tetap akan digunakan pada 2018 mendatang, keberadaan edge computing bakal mengikis keberadaan cloud sedikit demi sedikit. Sebab, dibanding cloud, kemampuan transfer data edge computing dirasa lebih efektif.

Keamanan siber

Adopsi teknologi digital pada setiap aspek kehidupan berpengaruh pada keberadaan keamanan digital. Pasalnya, naiknya jumlah transaksi data melalui jalur digital berdampak pada naiknya ancaman digital yang mengintai dari setiap sudut.

Sejumlah perusahaan telah melakukan investasi untuk meningkatkan sistem keamanan sibernya. Tujuannya, agar data perusahaan yang tersimpan tetap aman dan jauh dari tangan hacker.

Pada 2018, keamanan siber menjadi teknologi yang digadang bakal melaju. Sebab, jumlah pengguna teknologi digital diprediksi terus meningkat tahun ini.

Biaya internet

Kebutuhan dasar atas akses internet menjadi hal yang mutlak akhir-akhir ini. Sebab, akses informasi sudah menjadi kebutuhan primer dalam beberapa tahun terakhir. Karena itulah, para penyedia jasa akses internet memberikan tarif internet murah pada penggunanya.

Namun hal ini tampaknya tak akan berlangsung selamanya. Pasalnya, sejumlah negara mengeluarkan peraturan bahwa penyedia jasa internet harus menerapkan standar harga agar tidak merugikan pengguna. Langkah ini tentunya akan berdampak pada akses internet pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com