Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

kolom

AI dan Teknologi Bahasa: Penghapus Kendala Akses Interaksi Global

Kompas.com - 25/04/2024, 11:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LARANGAN diskriminasi atas dasar bahasa secara tegas dicantumkan dalam Piagam Hak-hak Dasar Uni Eropa. Hal ini juga menunjukan sikap Eropa dalam menghargai perbedaan Bahasa dan penggunanya.

Seperti dipublikasikan oleh situs resmi Uni Eropa, bahwa Eropa memiliki keragaman budaya dan Bahasa sebagai ciri region itu. Bahasa yang digunakan di negara-negara Uni Eropa merupakan bagian penting dari warisan budayanya.

Oleh karena itu, Uni Eropa mendukung multi-bahasa dalam program-programnya. Termasuk dalam pelaksanaan pekerjaan lembaga-lembaganya.

Uni Eropa memiliki 24 bahasa resmi. Mencakup Bahasa, Bulgaria, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Portugis, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Swedia.

AI dan teknologi bahasa

Komisi Eropa dalam rilis resminya "Language Technologies" menyatakan, bahwa Eropa mempunyai lanskap bahasa yang kompleks.

Piagam Hak-Hak Dasar Uni Eropa selain melarang diskriminasi atas dasar Bahasa, juga mewajibkan untuk menghormati kepatuhan bahasa.

Ditekankan, bahwa hak-hak dan prinsip-prinsip ini hanya dapat dijamin melalui penggunaan teknologi bahasa (Language Technology) atau LT yang tidak memihak.

Di samping itu, Komisi juga menekankan efektivitas etik, akuntabilitas, transparansi, keadilan dan penghormatan atas nilai-nilai dasar.

Uni Eropa tampak sangat menyadari, bahwa teknologi bahasa berperan penting tidak sebatas untuk pergaulan dan hubungan antarbangsa, tapi lebih jauh dari itu, untuk memacu transaksi dan pertumbuhan ekonomi tanpa kendala komunikasi.

Komisi menyatakan, teknologi bahasa memungkinkan mesin tidak hanya membaca, menganalisis, memproses, dan menghasilkan bahasa manusia. Teknologi ini juga bisa menjembatani komunikasi antarmanusia yang berbeda bahasa dengan memanfaatkan instrumen teknologi.

Bahasa saat ini tak hanya berfungsi sebagai media dasar interaksi antarmanusia, tetapi juga dengan chatbot berbasis AI.

Tak jarang pelaku UMKM tidak bisa mengembangkan bisnisnya hanya karena hambatan bahasa. Begitu juga banyak pembelajar yang tertinggal dari sisi IPTEK karena terkendala akses bahasa.

Perbedaan, kompleksitas, dan keragaman bahasa yang sebelumnya seringkali menjadi penghambat berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, budaya dan IPTEK, dapat tersolusikan dengan hadirnya AI Generatif.

Demikian juga dengan industri dan layanan kesehatan. Rumah sakit seringkali tidak bisa bersaing secara internasional jika terkendala bahasa. Pasien tentu tak ingin "terintimidasi" karena kesulitan komunikasi.

Teknologi bahasa berbasis AI yang bisa menyediakan layanan multi bahasa menjadi solusinya. Dan rumah sakit yang memfasilitasi teknologi bahasa akan bisa unggul dalam persaingan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com