Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Rp 1,13 Triliun, Indosat Bagi Dividen Rp 397 Miliar

Kompas.com - 11/05/2018, 15:07 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat Ooredoo meraup pendapatan Rp 29,9 triliun sepanjang 2017. Bisnis seluler masih berkontribusi paling besar, tetapi sektor B2B pun tumbuh 10 persen dari tahun ke tahun.

Dari pendapatan tersebut, Indosat Ooredoo membukukan laba bersih Rp 1,13 triliun, atau naik 2,8 persen dibandingkan 2016 senilai Rp 1,10 triliun. Perseroan pun sepakat mengalokasikan 35 persen dari laba bersih (Rp 397 miliar) untuk pembagian dividen.

Adapun nilai dividen per lembarnya Rp 73 untuk para pemegang saham. Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (9/5/2018), di Kantor Indosat Ooredoo, Jakarta.

Menurut penjabaran CEO sekaligus Presiden Direktur Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi, kinerja dan jumlah pelanggan operator bernuansa kuning naik signifikan pada kuartal keempat 2017.

Baca juga: Imbas Registrasi Prabayar, Indosat Rugi Rp 506 Miliar

“Berkat berbagai strategi dan program marketing, jumlah pelanggan kami menjadi 110,2 juta hingga kuartal keempat 2017 atau naik 28,7 persen,” kata dia.

Ditopang bisnis data

Bisnis seluler pun ditopang oleh penggunaan jaringan internet yang terus meningkat. Pemakaian data naik 120 persen, sementara telepon turun 20 persen dari tahun ke tahun.

“Trennya begitu, semuanya akan jadi data. Strategi kami mempersiapkan jaringan data secara nasional dan mendalam,” kata Joy.

“Jadi ketika memang deploy di satu daerah, benar-benar sampai masuk ke kabupaten dan kecamatan. Kami tidak lagi main setengah-setengah,” ia menambahkan.

Baca juga: Punya Modal Rp 8 Triliun, Ini Rencana Indosat Tahun Ini

Untuk itu, Indosat Ooredoo mengalokasikan anggaran belanja modal alias capex senilai Rp 8 triliun sepanjang 2018. Sebanyak 80 persen disalurkan untuk investasi infrastruktur internet mobile.

Sisanya sebanyak 20 persen untuk pengembangan di sektor business-to-business (B2B). Ada empat sektor B2B yang terus digencarkan, yakni manajemen konektivitas, cloud, Internet of Things (IoT), serta big data.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com