Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk: Mobil Terbang Lebih Banyak Mudaratnya

Kompas.com - 22/05/2018, 19:46 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Elon Musk adalah tokoh visioner dengan pandangan futuristis. Dia membuat mobil listrik lewat perusahaan Tesla, hingga roket ulang-alik dengan perusahaan Space X yang juga didirikannya.

Kendati demikian, Musk teryata skeptis soal visi masa depan yang sudah lama didengung-dengungkan oleh aneka film fiksi ilmiah, yakni mobil terbang.

Musk mengatakan mobil terbang akan mendatangkan lebih banyak mudarat daripada manfaat. Dia menggarisbawahi dua masalah yang dia pikir bakmobil terbangal muncul, yakni suara berisik dan benda jatuh yang bisa mencelakakan orang di bawah.

"Bakal banyak sekali mobil ini yang berseliweran. Tak bisa dihindari, sesorang akan malas servis rutin dan mereka ini akan menjatuhkan dop dan memenggal seseorang," ujar Musk menyampaikan pandangan muramnya soal mobil terbang.

Baca juga: Taksi Terbang Cora yang Didukung Pendiri Google Mengudara

Ketika itu dia berbicara dalam acara Boring Company, salah satu perusahaannya yang bergerak di bidang penggalian terowongan, di Los Angeles, Amerika Serikat, pekan lalu.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Selasa (22/5/2018), Musk sebenarnya sudah pernah mengemukakan pendapatnya yang kurang setuju dengan pemakaian mobil terbang untuk mengurangi macet.

Alih-alih mobil yang beterbangan kesana kemari, Musk mengusulkan pembangunan sistem transportasi bawah tanah berkecepatan tinggi, seperti Hyperloop yang juga dirancang oleh perusahaan Musk.

Hyperloop dan Loop menggunakan "kapsul" yang bergerak melewati terowongan bawah tanah dengan kecepatan hingga 965 km per jam (Hyperloop) atau 241 km per jam (loop).

Baca juga: Bikin Mobil Terbang, Uber Gandeng NASA

Meski demikian, kompetitor Musk agaknya masih yakin dengan konsep mobil terbang. Uber, misalnya, awal bulan ini memperkenalkan purwarupa taksi terbang untuk Uber Air Service yang akan diuji coba pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com