Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sam Altman, CEO Perusahaan ChatGPT yang Berkunjung ke Indonesia

Kompas.com - 16/06/2023, 13:01 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Co-Founder dan CEO OpenAI, Sam Altman baru saja melaksanakan kunjungannya di Indonesia pada Rabu (14/6/2023). Kedatangannya kali ini adalah untuk berbagi pengetahuannya tentang AI dalam acara bertajuk "Conversation with Sam Altman".

Acara tersebut diselenggarakan oleh organisasi orkestrasi Korika dengan perusahaan ventura, GDP Venture yang bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau AI.

Melihat sosoknya yang menjadi salah satu kunci di balik chatbot ChatGPT yang tengah populer di dunia, siapa sebenarnya Sam Altman dan bagaimana perjalanan karirnya hingga saat ini? Simak profilnya berikut ini.

Baca juga: Sebaik dan Se-humble Itu CEO ChatGPT Saat di Jakarta

Profil Sam Altman

Co-Founder dan CEO OpenAI ini merupakan entrepreneur dan investor yang sudah melanglang buana di industri teknologi. Lahir di Chicago pada tahun 1985, pria berusia 38 tahun ini memiliki minat tinggi terhadap dunia teknologi sejak masa kecil saat ia tinggal di St. Louis, Missouri.

Ketertarikannya dengan teknologi sudah dimulai sejak masih usia belia membuatnya mendapatkan komputer pribadinya pada usia delapan tahun. Altman bersekolah di John Burroughs School, sekolah persiapan swasta bergengsi di wilayah Metro St. Louis, AS. Setelah lulus, Altman mendaftar di Universitas Stanford dengan jurusan ilmu komputer.

Namun, ia tidak menyelesaikan studinya di Stanford dan memutuskan keluar kuliah pada tahun 2005 untuk mendirikan perusahaan pertamanya yang bernama Loopt.

Awal mula karir

Loopt bergerak di bidang aplikasi jejaring sosial berbasis lokasi. Berkat kepiawaiannya, Loopt berhasil mengantongi dana lebih dari 30 juta dolar AS dan diadopsi oleh Apple dan Blackberry. Namun, perusahaan ini gagal berkembang setelah tujuh tahun berdiri.

Loopt akhirnya dibeli oleh Green Dot Corporation dengan harga 40 juta dolar AS. Setelah itu, Altman bergabung dengan Y Combinator (YC), yaitu akselerator startup yang membantu pengembangan perusahaan, termasuk Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.

Di sinilah Altman mulai dikenal. Pada tahun 2014, Altman diangkat menjadi presiden Y Combinator, menggantikan salah satu pendirinya, yaitu Paul Graham. Di bawah kepemimpinan Altman, akselerator ini terus berkembang pesat dan mendorong pertumbuhan banyak perusahaan startup.

Karir Altman semakin berkembang pesat pada tahun tersebut. Ia pun menjadi pembicara dalam salah satu kuliah di Stanford yang berjudul "How to Start a Startup" pada tahun 2014. Selain itu, Altman masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 untuk modal ventura pada usia 29 tahun.

OpenAI

Pada tahun 2015, Sam Altman bersama Elon Musk dan pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, mendirikan perusahaan OpenAI, yang merupakan perusahaan di balik ChatGPT. OpenAI adalah organisasi penelitian dan penerapan terkemuka dalam kecerdasan buatan (AI). 

Misi utamanya adalah memastikan bahwa pengembangan kecerdasan buatan umum (Artificial General Intelligence/AGI) memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia. Pada Maret 2019, Altman mengundurkan diri sebagai presiden YC untuk fokus pada OpenAI.

Pada tahun yang sama,  Microsoft juga mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS dalam OpenAI. Investasi ini bertujuan untuk mendukung visi OpenAI dalam mengembangkan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat.

Kemudian 30 November 2022, perusahaan tersebut resmi meluncurkan ChatGPT, model AI tercanggih yang mampu menghasilkan teks sesuai perintah menggunakan kecerdasan buatan. Altman mengklaim bahwa penggunaan AI ini telah mencapai satu juta pengguna dalam lima hari.

ChatGPT terus berkembang dan mulai menguji versi berbayar dari "ChatGPT Profesional". Kini ChatGPT menjadi salah satu alat yang membantu dalam berbagai aspek dan terus berkembang. Baru-baru ini, OpenAI juga meluncurkan aplikasi ChatGPT untuk iPhone di AS yang segera akan diluncurkan untuk pengguna Android dan di negara lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com