Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Batasi Impor Laptop dengan Lisensi untuk Genjot Produksi Dalam Negeri

Kompas.com - 04/08/2023, 10:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah India resmi membatasi impor komputer personal (PC), laptop, hingga tablet mulai Agustus 2023 ini. Caranya, India kini mengharuskan vendor untuk mendapatkan lisensi khusus untuk impor laptop, tablet, dan PC.

Kebijakan ini diyakini diberlakukan sebagai strategi untuk menggenjot produksi laptop/PC lokal.

Sebab, selama ini, vendor bisa mengimpor laptop dan PC dari luar negeri secara bebas. Alhasil, mayoritas perangkat laptop impor ini dijual ke konsumen India tanpa melalui manufaktur atau proses perakitan di dalam negeri.

Firma riset Counterpoint Research memperkirakan, pasar laptop dan komputer pribadi India bernilai 8 miliar dollar AS (sekitar Rp 121,3 triliun) per tahunnya, namun dua pertiganya adalah hasil impor.

Baca juga: Setelah Laptop, Asus Bakal Rakit PC di Indonesia

Menurut laporan The Indian Express, total nilai impor laptop dan PC India pada periode 2022-2023 adalah sekitar 5,33 miliar dollar AS (sekitar Rp 80,7 triliun). Nah, dari jumlah itu, mayoritas atau 75 persen impor laptop dan PC berasal dari China. Nilainya mencapai 4,1 miliar dollar AS atau setara Rp 62 triliun.

Jadi, kebijakan ini bakal sangat berdampak kepada China, yang notabene merupakan negara eksportir utama laptop dan PC ke India.

Genjot produksi hardware lokal

Langkah pemberlakuan lisensi untuk impor laptop ini bakal berdampak pada pemain utama di industri PC India. Sebut saja seperti Apple, Samsung, Acer, Dell, LG Electronics, Lenovo, dan HP. Mereka adalah penjual utama laptop di pasar India.

Seorang pejabat pemerintah India mengungkapkan, pengiriman laptop dan PC yang telah dipesan masih diizinkan masuk ke India tanpa lisensi/izin hingga 31 Agustus 2023.

Jadi, mulai awal September, vendor harus mendapatkan lisensi impor untuk menjual laptop dan PC di India.

Atau, vendor perlu putar otak untuk meningkatkan manufaktur dan perakitan di India, sebagaimana yang diharapkan pemerintah. Langkah tersebut berpotensi membuat harga laptop, tablet, dan PC naik, tergantung pada bagaimana norma perizinan diterapkan.

ilustrasi menggunakan laptop setiap hari membuatnya mudah kotor.UNSPLASH/GLENN CARSTENS-PETERS ilustrasi menggunakan laptop setiap hari membuatnya mudah kotor.

Baca juga: Ponsel Fitur Wajib Punya Radio FM di India

Salah satu cara yang bisa ditempuh vendor adalah dengan mengajukan skema insentif terkait produksi (production-linked incentive/PLI) dalam produksi perangkat keras (hardware) TI. Program insentif yang disiapkan pemerintah India ini nilainya mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 30,3 triliun).

Skema tersebut merupakan kunci ambisi India untuk menjadi markas rantai pasokan elektronik global. India ditargetkan memiliki produksi tahunan senilai 300 miliar dollar AS (kira-kira Rp 4.548 triliun) pada tahun 2026.

Pengecualian lisensi impor laptop

Pemerintah India menyebut ada beberapa kasus laptop dan PC akan dibebaskan dari lisensi impor.

Misalnya, untuk laptop, PC, tablet yang dibeli dari luar negeri melalui marketplace dan masuk melalui pos, dibebaskan dari biaya lisensi. Namun, barang ini akan dikenai bea cukai yang berlaku.

Baca juga: Negara Ini Tarik Pajak dari Impor GPU, Dihitung Berdasarkan Kapasitas VRAM

Pemerintah juga telah membebaskan laptop, tablet, komputer pribadi, dari persyaratan lisensi impor jika merupakan bagian penting dari barang modal.

Mengimpor hingga 20 item per konsinyasi untuk riset dan pengembangan (R&D), pengujian, perbandingan, dan perbaikan evaluasi dan ekspor ulang, serta tujuan pengembangan produk, juga telah dibebaskan dari lisensi impor.

Akan tetapi, impor tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan yang dinyatakan dan tidak untuk dijual.

Izin impor terbatas tidak diperlukan untuk perbaikan dan pengembalian impor kembali barang yang diperbaiki di luar negeri, sesuai dengan Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Indian Express, Jumat (4/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com