Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Merger Seluler: Efisiensi, Gengsi, dan Harga Diri

Kompas.com - 18/09/2023, 12:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMBICARAAN publik sedang hangat membahas “rencana” merger (penggabungan) XL Axiata dan Smartfren. Isunya sejatinya sudah dimulai pasca-Indosat dan 3 merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), akhir 2021.

Merger menjadi keniscayaan untuk negara yang memiliki enam operator seluler. Merger akan membuat industri sehat, efisiensi yang signifikan, dan mengurangi persaingan.

Sampurna Telecom merupakan satu operator CDMA yang belum lama ini terpaksa mati alamiah.

Sebelum merger IOH, ada aksi korporasi, namun bukan merger melainkan akuisisi Axis ex-milik Saudi Telecom oleh XL Axiata senilai Rp 9,5 triliun pada 2014.

Efek akuisisi itu dirasa sangat berat oleh XL Axiata. Masalah keuangan yang membelit membuat operator itu berdarah-darah dan baru tuntas setelah lebih dari empat tahun kemudian.

Merger Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia (3) yang bernilai 6 miliar dollar AS (sekitar Rp 90 triliun) berjalan mulus. Bahkan mencengangkan dunia karena sebelumnya banyak operator pernah mencoba merger dan gatot (gagal total).

Pada akhir tahun pertama IOH merger, tampilan neraca keuangan, jumlah pelanggan, dan sebaran BTS (base transceiver station) perusahaan meningkat.

Pendapatan 2022 sebesar Rp 46,8 triliun – naik dari target Rp 41 triliun. Padahal revenue 2021 sebesar Rp 31,4 triliun – dengan laba Rp 2,66 triiliun.

Pada semester 1 2023, pendapatan IOH mencapai Rp 24,7 triliun dan laba Rp 1,9 triliun. Saat ini IOH memiliki 100 juta pelanggan, jumlah BTS 215.000 unit, 167.000 unit di antaranya BTS 4G.

Kini Indonesia memilik empat operator, Telkomsel, IOH, XL Axiata, dan Smartfren. Bisnis mulai berjalan baik, tetapi empat operator untuk 278,7 juta jiwa dirasa masih terlalu banyak.

Setidaknya jumlah operator maksimal tiga, untung-untung hanya dua dengan tingkat kompetisi yang tidak brutal, dan pelanggan tetap memiliki pilihan.

Sasaran merger sebenarnya efisiensi, mengurangi duplikasi akibat dua atau lebih biaya dan kegiatan yang sama menjadi satu. Misalnya, dalam pengadaan BTS, kantor, tenaga (SDM), dan pemasaran yang dapat berefek ke perluasan cakupan atau jangkauan.

Namun masih banyak yang harus dipertimbangkan ketika dua operator yang “beda kelas” itu jadi merger.

Anak bawang

Merger keduanya membuat mereka akan memiliki jangkauan layanan yang lebih luas dengan memanfaatkan seluruh BTS yang dimiliki. Sebanyak 150.216 unit BTS milik XL Axiata, 97.125 di antaranya BTS 4G dan 43.000 unit milik Smartfren, semua BTS 4G.

Jangkauan semula layanan Smartfren di 288 kota akan menjadi lebih luas, bahkan lebih dari 480 kota seperti yang saat ini dijangkau XL Axiata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Game
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Gadget
Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Gadget
iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

Gadget
Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Game
Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com