Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei Gelar Jaringan Komunikasi Khusus untuk Kereta Cepat Whoosh

Kompas.com - 12/10/2023, 16:57 WIB
Reska K. Nistanto

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Huawei menggelar jaringan komunikasi khusus (dedicated) untuk operasional kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Infrastruktur tersebut digunakan untuk menunjang operasional kereta cepat yang aman dan nyaman.

Jaringan komunikasi kereta api cepat yang dibangun oleh Huawei bersama dengan China Railway Signal and Communications (CRSC) dan China Telecom itu digunakan untuk mendukung komunikasi secara real-time, pengendalian operasi, dan mengatur perjalanan kereta api cepat ini.

Kereta cepat Jakarta-Bandung diketahui mengimplementasikan teknologi CTCS level 3, standar sistem pengendali kereta yang sudah dipakai di lebih dari 40.000 km jalur kereta api di China.

Sementara itu, jaringan komunikasi yang diperlukan untuk menjalankan sistem CTCS di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km ini disediakan oleh Huawei.

Baca juga: Terungkap, Teknologi Rahasia Chip Huawei Mate 60 Pro yang Bikin Amerika Meradang

“Termasuk jaringan wireless, transmisi, jaringan data, dan sistem komunikasi lainnya," ujar Deputy Chief Engineer proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dari China Railway Signal & Communication (CRSC) Liu Jieping.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan bahwa sistem komunikasi ini merupakan hal yang sangat vital untuk menopang pengoperasian KA Cepat Whoosh.

Vice President Huawei Indonesia, Lai Chaosen di depo pemeliharaan kereta cepat Whoosh di Tegalluar, Bandung (26/9/2023).HUAWEI Vice President Huawei Indonesia, Lai Chaosen di depo pemeliharaan kereta cepat Whoosh di Tegalluar, Bandung (26/9/2023).

Lai Chaosen selaku Vice President Huawei Indonesia juga mengatakan bahwa jaringan komunikasi memiliki peran yang krusial dalam sistem kontrol operasi kereta cepat.

“Seperti kita ketahui pada umumnya, kereta cepat melaju dengan kecepatan tinggi dan memiliki waktu interval keberangkatan yang singkat. Kami harus memastikan bahwa kereta cepat tersebut dapat berjalan dengan aman, lancar, dan efisien,” lanjut Lai Chaosen.

Untuk menggelar jaringan pendukung CTCS ini, Huawei menggunakan teknologi nirkabel di frekuensi 900 MHz, yang sebelumnya telah dikosongkan di sepanjang jalur KA Cepat.

Baca juga: Siasat Huawei Melawan Sanksi AS lewat Smartphone Mate 60

Jaringan data KA Cepat Whoosh menggunakan perangkat generasi terbaru DataCom yang diklaim 100 persen aman dari kerusakan fisik berkat teknologi native hard pipe.

Ruangan server pusat komunikasi kereta cepat Whoosh di Tegalluar, Bandung.HUAWEI Ruangan server pusat komunikasi kereta cepat Whoosh di Tegalluar, Bandung.
Seluruh jaringan transmisi terlindungi oleh sistem peralihan redundancy yang redundant hanya dalam waktu puluhan milli per detik. Kecepatan peralihan ini menjamin arus pertukaran data dapat berjalan lancar meski ada gangguan.

Lai Chaosen menambahkan, sistem transmisi persinyalan KA Cepat Whoosh juga didukung oleh perangkat Hybrid MSTP generasi terbaru dari Huawei.

Perangkat ini diklaim mampu beroperasi di sistem bandwith besar dan memiliki stabilitas tinggi untuk digunakan pada lebih dari 20 sistem, seperti sistem tanggap kecelakaan kereta cepat, pengiriman data video pengawasan, pengendalian daya listrik, dan penjualan tiket kereta.

Solusi tersebut juga diklaim Huawei dapat mendukung perkembangan dan evolusi bisnis kereta cepat di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

e-Business
Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com