Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smart Card Berbasis Open Source

Kompas.com - 20/06/2008, 21:38 WIB

AMSTERDAM, JUMAT - Lembaga nirlaba di Belanda mendorong pembentukan platform software smart card berbasis open source. Tujuannya menekan celah kelemahan yang saat ini banyak ditemukan pada sistem kartu pintar di negara tersebut yang juga dipakai di AS dan Inggris.

Untuk memuluskan software tersebut NLnet Foundation menyiapkan dana 150.000 Gulden atau sekitar Rp2,1 miliar untuk memuluskan proyek tersebut. Direktur yayasan Valer Mischenko mengatakan pengembangan awal akan dilakukan di Universitas Redbound yang ditargetkan selesai tahun 2010.

Hasil penelitian dan seluruh kode platform yang dibuat akan diopublikasikan dalam jurnal ilmiah. Model pengembangan berbasis komunitas open source seperti ini diharapkan memberikan dasar sistem keamanan lebih tangguh daripada sistem propietary yang mendominasi pasar smart card saat ini.

Kebutuhan sistem keamanan yang lebih baik telah menjadi hal yang mendesak. Sistem propietary dinilai berisiko besar karena ketidakterbukaan pengembang software terhadap sistem yang digunakan.

Tahun lalu, para peneliti menemukan kelemahan fatal pada chip Mifare Classic RFID (radio frequency identification) yang telah dipakai hampir 2 miliar kartu untuk akses gedung dan sistem transportasi di seluruh dunia. Mereka menggambarkan betapa rapuhnya sistem yang dipakai karena menggunakan algoritma enkripsi 48 bit saja.

"Dengan demikian, hal tersebut memungkinkan pembuatan kartu kloning, dalam beberapa kasus, menambahkan sendiri nilai uang untuk digunakan pada layanan transportasi publik," ujar bart Jacobs, profesor keamanan informasi dari Universitas Radboud. Ia mengatakan Mifare menggunakan chip tahun 90-an yang tidak didesain menghadapi perkembangan teknologi yang terus berkembang.

Karena itu, tim yang dipimpinnya akan mengembangkan algoritma yang lebih kuat dan mudah diadopsi. Mereka akan bekerja mulai Juli dan berharap dapat menemukan kerangka yang terbaik dalam enam bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com