Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Naik 38 Persen, Laptop China Merajalela

Kompas.com - 10/03/2010, 09:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Apalah daya, karena industri laptop dalam negeri tidak ada, akhirnya impor laptop atau komputer jinjing dari China merajalela di negeri ini. Buktinya angka impor laptop sampai November 2009 lalu mengalami kenaikan 38 persen dibandingkan waktu yang sama tahun 2008. Impor sampai November 2009 tercatat total 461 juta dollar AS, sedangkan tahun lalu pada waktu yang sama tercatat baru 334 juta dollar AS.

Kenaikan impor itu juga tidak lepas dari naiknya kebutuhan laptop di dalam negeri yang terus mengembang sebesar 30-40 persen setiap tahunnya. Namun sayang, kenaikan ceruk pasar yang semakin mengembang itu dinikmati oleh negeri tirai bambu. "Pertumbuhan pasarnya naik 30-40 persen tahun lalu (2009)," jelas Djunaedi, Wakil Ketua Umum Bidang Produksi Dalam Negeri Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), kepada Kontan.

Memang industri di dalam negeri tidak berdaya untuk mengadang laju impor tersebut karena ketiadaan industri yang memproduksi laptop yang mampu berdiri dan berkembang di dalam negeri. Alasannya klasik, tidak adanya industri pendukung bagi industri laptop, seperti industri semikonduktor, chip, mikroprosesor, dan integrated circuit (IC).

"Industri semikonduktor dan IC itu tidak ada di Indonesia, sementara itulah induk dari industri untuk laptop maupun ponsel," kata Direktur Industri Telematika, Kementerian Perindustrian, Ramon Bangun. Ia bilang, industri semikonduktor yang dulu sempat ada di Indonesia hengkang ke Malaysia karena tidak komitmen dengan kebijakan soal tenaga kerja.

Jika industri laptop di dalam negeri bisa berkembang maka harus ada sebuah komitmen bersama termasuk dari kepala negara untuk menyusun strategi pembangunan industri semikonduktor di dalam negeri. Pembangunan industri itu, menurut Ramon, juga berhubungan dengan SDM dan juga hasil penelitian dari perguruan tinggi. (Kontan/Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com