Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPepper, Aplikasi Jejaring Kuliner Karya Anak Bandung

Kompas.com - 07/03/2014, 14:57 WIB
Asep Candra

Penulis

KOMPAS.com - Dunia kuliner sejak lama menjadi topik yang selalu menarik dibahas di jejaring sosial. Perbincangan hangat seputar tempat makan enak atau menu baru yang unik kerap muncul dalam timeline setiap saat.

Foto-foto santapan lezat, baik hasil jepretan pribadi atau teman, saat mengunjungi kedai, kafe atau restoran plus komentarnya pun akhirnya kerap menjadi rujukan penting dalam memilih tempat makan atau sekadar nongkrong.  

Kuatnya "magnet kuliner" inilah yang kemudian memunculkan banyak situs dan aplikasi terkait kuliner di dunia maya. Peluang ini pula yang ditangkap para entrepreneur muda asal kota Bandung yang menciptakan sebuah aplikasi jejaring sosial baru bernama Opepper.

Menurut pendiri dan CEO Opepper Irawan Surya Kusuma, aplikasi ini diciptakan untuk mencari lokasi kuliner terbaik berdasarkan rekomendasi para teman yang di-follow serta penawaran kupon diskon. Dua cara ini dinilainya merupakan yang terbaik dan tercepat dalam mencari tempat makan.

Irawan bertutur, ide Opepper berawal dari membanjirnya situs atau aplikasi "mobile restaurant directory", yang umumnya hanya menghadirkan info restoran terdekat. Sebagai penggemar kuliner dan mantan pebinis kafe, ia menilai info ini kurang solutif dan malah membingungkan.

Dari daftar tersebut, menurut Irawan, seseorang kerap tak tahu mana restoran paling enak. Sedangkan untuk mencari tahu restoran terbaik, user harus membuka halaman dan membaca ulasan tiap restoran.

“Cara ini menghabiskan waktu dan pada akhirnya kita kembali pada cara konvensional, yaitu bertanya pada teman, keluarga, atau siapapun yang kita kenal dengan pertanyaan ‘di mana tempat makan terenak di sekitar sini?’ Bila yang kita cari adalah rekomendasi, kenapa tidak langsung menghadirkan rekomendasi dari orang-orang yang kita kenal daripada menghadirkan daftar restoran,” papar Irawan saat memperkenalkan Opepper di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2014).

Pria jebolan Fakultas Teknik Material Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menuturkan, ia bersama beberapa temannya berinisiatif membangun aplikasi yang menarik sekaligus memberi solusi. Opepper tidak hanya akan menguntungkan pecinta kuliner, tetapi juga para pengusaha di bidang kuliner.

Pemilik akun Opepper dapat menemukan dan mempertimbangkan pilihan tempat makan berdasarkan foto-foto, komentar, rekomendasi serta pengalaman teman-teman yang mereka follow. Sedangkan bagi pengusaha kuliner, aplikasi ini menjadi sarana promosi berbiaya murah dan memudahkan layanan terhadap pelanggan.

Dapat penghasilan dan kupon makan

Di antara banyak fitur yang ditawarkan dari Opepper, salah satu yang menarik adalah setiap aktivitas pemilik akun diberikan 'reward' berupa Pepper Point. Akumulasi jumlah poin ini berguna untuk membeli kupon diskon.

“Perbedaan Opepper dengan layanan kupon diskon lainnya adalah pengguna langsung datang ke restoran/kafe untuk membeli kupon diskon, tak ada transaksi pembelian kupon antara Opepper dengan pengguna. Kami mendesain Opepper agar pelanggan seutuhnya berinteraksi dengan restoran/kafe,” ujar Irawan.

Tak hanya sampai di situ. Pengguna juga dapat memperoleh 'loyalty card' dari restoran. Bila Pepper Point didesain agar restoran dapat memperoleh pelanggan baru, maka loyalty card ini adalah inovasi Opepper untuk membantu restoran membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Sama halnya dengan Pepper Point, stempel pada  loyalty card ini berguna untuk membeli kupon diskon.

Di Twitter, dimana semakin banyak follower maka tweet pengguna akan semakin bernilai. Begitupula juga Opepper, semakin banyak follower yang pengguna miliki, maka semakin besar kemungkinan ada restoran yang membayar untuk mengulas restorannya.

Setiap postingan di Opepper dapat langsung di-share ke Facebook dan Twitter dengan tambahan tautan (link). Bila tautan ini diklik, akan terbuka situs Opepper yang memperlihatkan informasi utama restoran yang sedang diulas atau pengguna hanya sekedar check in.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com