Konsep "memanipulasi" yang ditawarkan Photoshop tersebut nyatanya telah menjadi peradaban baru saat ini. Melalui berbagai aplikasi yang menjamur, manusia dapat mengedit sebuah gambar sedemikian rupa.
Media sosial seperti Instagram dan Path pun menawarkan pengeditan foto sederhana melalui aneka filter. Kini, rasanya seperti sayur tanpa garam jika foto yang dibidik tak diedit terlebih dahulu sebelum dipamerkan untuk umum.
Awal mula Photoshop
Photoshop bermula pada 1987, ketika Thomas Knoll memulai penggodokan program ini di Macintosh Plus yang tampilannya masih hitam putih. Program yang awalnya diberi nama "Display" ini, ditunjukkan Thomas kepada saudaranya, John Knoll. Kebetulan John bekerja sebagai pembuat efek film di perusahaan efek visual ternama, Industrial Light & Magic.
John akhirnya meminta Thomas untuk membuat suatu program yang memungkinkan pengeditan file digital. Keduanya kemudian sepakat membeli komputer Apple Macintosh II yang tampilannya sudah berwarna.
Mereka kemudian membagi tugas. Thomas bertugas mengadaptasi kode original yang telah ia godok untuk monitor hitam putih ke dalam format warna. Ia juga meningkatkan kemampuan "Display" untuk membaca dan mengedit file digital dalam berbagai format.
Sementara itu, John bertugas meramu bermacam pemrosesan untuk gambar yang belakangan kerap disebut filter. Akhirnya, keduanya mengubah nama "Display" menjadi "PhotoShop".
Photoshop bersatu dengan Adobe
Setelah rambung, Photoshop didemonstrasikan kepada Apple dan Adobe. Alhasil, pada September 1988 Adobe menyetujui lisensi dan pendistribusian Photoshop. Program ini mulai bekerja pertama kali pada Macintosh, 25 tahun yang lalu.
Baru pada tahun 1993 Photoshop meluncur ke sistem operasi Windows. Di majalah PC Magazine edisi Mei 1993, desainer web Luisa Simone mendeskripsikan Photoshop sebagai "alat yang paling dibutuhkan oleh semua desainer profesional".
Photoshop hari ini
Selama bertahun-tahun Photoshop terus berinovasi dalam menciptakan fitur-fitur programnya. Photoshop, dengan segala fitur-fitur tersebut tak hanya mampu memanipulasi gambar digital, namun juga membuat gambar digital baru.
Photoshop kini juga dilengkapi dengan Photoshop Lightroom yang didesain khusus untuk pemrosesan foto digital yang lebih mendalam. Fokusnya untuk memberikan tone warna dengan campuran warna-warna rumit serta memperbaiki foto yang kualitasnya tak prima.
Di hampir semua komputer, Photoshop barangkali menjadi salah satu program wajib untuk disematkan, utamanya bagi mereka yang berkecimpung di dunia visual. Maka tak berlebihan jika Photoshop dikatakan sebagai program revolusioner dalam bidang desain visual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.