Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Bisnis Online, Pemerintah Diminta Perhatikan 5 Hal

Kompas.com - 21/08/2015, 09:59 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan penelitian dari Deloitte menunjukkan, pertumbuhan ekonomi nasional bisa naik dua persen jika UKM memaksimalkan akses maya. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka, Google ingin turut andil memperkuat sektor tersebut.

Untuk itu beberapa program penunjang telah diluncurkan. Salah satunya bertajuk "Google Bisnisku".

"Ini semacam situs mini untuk membantu pelaku UKM mempromosikan bisnisnya lewat mesin pencari secara gratis," kata Head of Corporate Communication Google Indonesia Jason Tedjasukmana, Kamis (20/8/2015) di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Namun, program-program Google tak serta-merta bisa mendompleng tren UKM online. Peran pemerintah sebagai regulator sangat dibutuhkan. Berdasarkan survey dan wawancara mendalam dengan pelaku UKM, Deloitte merumuskan lima rekomendasi untuk pemerintah.

1. Meningkatkan kualitas dan cakupan akses internet

Penggagas penelitian dan Partner Deloitte John O'Mahony mengatakan, akses internet di Indonesia masih dinikmati oleh segelintir orang. Kecepatannya pun belum maksimal untuk pengoperasian bisnis online lanjutan (e-commerce).

Hal ini diamini Jason. Menurutnya, masyarakat akan jauh lebih mudah mengadopsi mekanisme bisnis online jika pertama-tama akses internet diperkuat. "Masa depan bisnis berjalan di ranah online. Peningkatan kualitas broadband akan sangat membantu," katanya.

2. Membantu UKM offline untuk beralih ke online

Selama ini instansi-instansi pemerintahan telah menelurkan beberapa program yang mendukung bisnis online. Namun, berdasarkan hasil survei dan wawancara, masih banyak pihak yang merasa ada aturan-aturan yang tumpang tindih.

Untuk itu koordinasi antar-instansi pemerintahan diharapkan bisa beriringan. Sehingga para pelaku UKM yang masih berbasis offline lebih termotivasi dan termudahkan untuk beralih ke online

3. Memperluas pembayaran elektronik

Menurut laporan, platform pembayaran elektronik masih kurang dipercaya oleh masyarakat luas. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keamanan dan akses ke mekanisme tersebut.

Dengan begitu, masyarakat bisa lebih paham dengan sistemnya. Selanjutnya pembayaran elektronik bisa membumi hingga ke akar rumput.

4. Memperluas akses investasi

Beberapa bisnis online membutuhkan dukungan dari investor lokal dan internasional. Keruwetan prosedur investasi akan menghambat potensi pertumbuhan bisnis. Untuk itu pemerintah diharapkan bisa mengeluarkan regulasi yang lebih ramah bagi investor dan pelaku UKM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com