Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Kembali Gugat Qualcomm

Kompas.com - 27/01/2017, 12:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Gugatan yang diajukan Apple pada Qualcomm terkait tudingan kecurangan dalam biaya lisensi belum juga selesai, namun pembuat iPhone itu sudah menambahnya dengan gugatan baru.

Informasi yang beredar menyebutkan Apple mengajukan dua gugatan. Keduanya sama-sama diajukan melalui institusi hukum di China.

Pada gugatan pertama, Apple meminta ganti rugi sekitar lebih dari 145 juta dollar AS atau setara Rp Rp 1,936 triliun. Alasannya adalah tindakan Qualcomm yang dinilai melanggar regulasi anti-monopoli di China sekaligus menyalahgunakan posisinya sebagai produsen chipset dominan.

Namun, saat ini belum ada penjelasan lebih detil mengenai alasan tersebut. Gugatan yang diajukan di China itu bisa jadi merupakan buntut gugatan terhadap Qualcomm di AS.

Sementara itu pada gugatan kedua, Apple fokus pada persoalan paten. Dalam hal ini, Apple meminta pengadilan untuk menengahi perjanjian kesepakatan antara kedua belah pihak.

Seperti diketahui, Apple menggugat Qualcomm dengan tudingan bahwa raksasa chipset mobile tersebut memanfaatkan dominasinya untuk membuat tarif lisensi yang sangat mahal.

Dan di AS sendiri memang sudah ada klaim yang menyebut bahwa Qualcomm tidak memenuhi standar mengenai paten yang adil, masuk akal dan tanpa diskriminasi (FRAND).

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Jumat (27/1/2017), Qualcomm mengatakan pihaknya telah siap-siap mempertahanan diri dan model bisnisnya dari segala gugatan tersebut.

“Gugatan yang dilakukan anak usaha Apple di China itu merupakan bagian dari upayanya untuk mendapatkan tarif lisensi teknologi yang lebih murah,” komentar penasihat hukum Qualcomm, Don Rosenberg.

“Tarif yang kami tawarkan sudah diterima oleh lebih dari 100 perusahaan China dan Apple bahkan tidak mau mempertimbangkan tawaran itu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Federal Trade Commission AS (FTC) juga mengajukan gugatan pada Qualcomm dengan tudingan serupa. FTC mempersoalkan tarif lisensi Qualcomm yang mahal dan ancaman untuk tidak memasok modem jika klien mereka menolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com