2017, Canon Ingin Jual 100.000 Kamera Saku di Indonesia

"Dibandingkan tahun lalu, penjualan kamera compact turun, kita tidak bisa menutupi bahwa smartphone kian populer," kata Angelie Ivone, Marketing Manager Canon Division PT Datascrip, di sela peluncuran Powershot SX730 HS di Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Total penurunannya sendiri, diakui wanita yang akrab disapa Angel itu, mencapai 10 persen. PT Datascrip sendiri tahun ini menargetkan penjualan kamera compact mencapai 100.000 unit. Hingga akhir Juni lalu, Angel mengaku penjualannya masih on track.

"Hingga Juni (akhir kuartal II 2017) lalu, masih on track kita penjualan 50.000 unit," tutur Angel.

Meski penjualannya turun, brand Canon diklaim tetap menguasai pangsa pasar di segmen kamera compact di Indonesia, yakni mencapai 50 persen.

Canon sendiri memiliki tiga senjata untuk segmen berbeda, yakni Ixus series untuk pemula, SX series untuk ultrazoom, dan G series dengan fitur unggulan ukuran sensor yang lebih besar.

"Konsumen cenderung membeli kamera yang lebih ringan (dari DSLR) yang lensanya bisa digonta-ganti, seperti DSLR," kata Angel.

Di lini mirrorless sendiri Canon memiliki seri EOS M. Adapun seri yang paling diminati adalah mirrorless EOS M10. Datascrip menargetkan penjualan kamera mirrorless sebesar 60.000 unit. Hingga akhir kuartal II 2017 lalu PT Datascrip mengklaim telah menjual 30.000 unit.

Untuk bersaing dengan pasar kamera smartphone, Canon sendiri berupaya dengan menambah fitur Wi-Fi, sehingga pengguna bisa mentransfer hasil foto ke smartphone, dan membaginya di akun media sosial.

Canon juga menyasar segmen anak muda dengan memenuhi kebutuhan mereka akan gaya hidup digital, seperti tren vlogging. Untuk yang satu ini, dibuat kamera "ramah vlog" dengan fitur layar LCD yang bisa dilipat ke atas 180 derajat, seperti Powershot SX730 HS yang baru-baru ini dirilis.

Baca: Resmi di Indonesia, Canon Powershot SX730 HS Cocok untuk Vlogger