Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demonstrasi Meluas, Pemerintah Iran Blokir Telegram dan Instagram

Menanggapi masifnya gerakan protes tersebut, pemerintah Iran memutuskan memblokir aplikasi chatting Telegram dan aplikasi berbagi konten visual Instagram. Kedua layanan itu dianggap memperkeruh suasana.

Pasalnya, masyarakat Iran berkoordinasi dan saling menyemangati untuk menuntut keadilan via Telegram. Foto dan video tentang aksi protes pun banyak bertebaran di Instagram.

“(Pemblokiran Telegram dan Instagram) untuk memelihara ketenangan dan keamanan masyarakat,” begitu keterangan resmi dari pihak pemerintah.

Instagram belum menanggapi pemblokiran layanannya di Iran. Namun CEO Telegram, Pavel Durov, sesumbar tentang pemblokiran layanannya via akun Twitter personal @durov.

Menurut Pavel Durov, Telegram sudah berupaya menjadi wadah berkomunikasi yang damai. Beberapa channel yang berisi keluhan masyarakat Iran akan kinerja pemerintah telah diblokir.

“Pemerintah Iran memblokir akses ke mayoritas masyarakat Iran setelah kami shut down t.me/sedaiemardom dan channel-channel protes lainnya,” kata Pavel Durov via @durov.

“@Durov : Sebuah channel Telegram mendorong perilaku penuh kebencian, penggunaan Molotov, pemberontakan bersenjata, dan kerusuhan sosial. Sekarang adalah waktunya menghentikan dorongan tersebut melalui Instagram,” kata dia.

“Panggilan untuk kekerasan dilarang oleh Telegram. Jika terkonfirmasi, kami pasti memblokir saluran semacam itu, terlepas dari ukuran dan afiliasi politiknya,” kata Pavel Durov via @durov.

Di Indonesia sendiri Telegram juga sempat diblokir karena dianggap sebagai medium para teroris dan kelompok radikal untuk berkoordinasi melancarkan aksi. Pemerintah kemudian membuka blokir Telegram setelah berdiskusi dan menemui titik tengah.

https://tekno.kompas.com/read/2018/01/02/11243217/demonstrasi-meluas-pemerintah-iran-blokir-telegram-dan-instagram

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke