Bocoran Wajah Pocophone F1 dan Peresmian Xiaomi Poco

Dalam video lansiran Slashleaks itu bisa dilihat bahwa Xiaomi Pocophone F1 memiliki boks kemasan berwarna hitam dengan tulisan “Pocophone” berwarna kuning di bagian depan.

Aksesori yang ditsertakan mencakup casing silikon transparan yang agak gelap, booklet berisi panduan singkat untuk penggunaan, berikut charger dan kabel.

Sang ponsel Pocophone F1 sendiri tampak memiliki poni alias notch yang agak lebar di bagian atas layarnya yang memiliki diagonal 5,99 inci. Di poni itu tertanam kamera depan beresolusi 20 megapiksel.

Lantaran notch yang melebar, ketika dinyalakan oleh sang pembuat video, Pocophone F1 sekilas tampak mirip dengan iPhone X. Hanya saja, bagian “dagu” atau bingkai di sisi bawah layar masih agak tebal.

Di punggung Xiaomi Pocophone F1 terlihat adanya kamera ganda (12 megapiksel dan 5 megapiksel) yang disusun dalam orientasi vertikal di tengah perangkat, sejajar dengan pemindai sidik jari berbentuk bundar.

Selain itu ada video lain yang memperlihatkan aplikasi benchmark AnTuTu berjalan di Xiaomi Pocophone F1. Terlihat bahwa sang smartphone menghasilkan skor 258.149 poin, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gadgets 260, Jumat (10/8/2018).

Xiaomi Pocophone F1 disinyalir memiliki dapur pacu Snapdragon 845, dengan RAM 6 GB, media penyimpanan 64 GB, dan baterai berkapasitas 4.000 mAh.

Pekan ini pula, Product Manager Xiaomi India Jai Mani mengumkan sub-brand “Poco” dari Xiaomi yang tak lain mengacu pada Pocophone.

“Saya senang bisa berbagi lebih banyak tentang proyek yang sedang dikerjakan. Semoga beruntung!” kicau Mani dalam sebuah tweet, disertai mention akun @GlobalPocophone yang juga baru saja dibuat di Twitter.

Xiaomi Pocophone F1 diprediksi akan melakukan debutnya di India dalam waktu dekat, entah pada bulan ini, pertengahan September, atau awal Oktober mendatang. Kabarnya ia akan dibanderol sekitar Rp 7 jutaan.

Sertifikasi untuk Pocophone F1 berlaku hingga 2021 mendatang. Selain itu, ia juga sudah memenuhi persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 30,03 persen dengan sertifikasi bernomor 441/ ILMATE/TKDN/7/2018.